Berita
Sebelum Pilih Kampus, Ratusan Murid MA. Madarijul Huda Diajak Kenali Bakat dan Minat
Pati, Katakampus.com – Himpunan Mahasiswa Alumni MA. Madarijul Huda (HIMAMADA) menggelar Expo Campus HIMAMADA 2025 di komplek MA. Madarijul Huda Kembang, Dukuhseti, Pati pada Sabtu (25/1/2025). Kegiatan diawali dengan pembukaan, dialog, dan Expo Campus yang menghadirkan 24 kampus di Indonesia. Dalam pembukaan, selain Kepala Yayasan Pengembangan Madarijul Huda KH. Fuad Abdillah, SE., hadir jajaran dewan guru dan pengurus HIMAMADA.
Kepala MA. Madarijul Huda Kembang, Abdul Wahid, S.Ag., mengapresiasi kegiatan tersebut karena sangat penuh antusias. “Alhamdulillah, hari ini kita dapat menyelenggarakan Expo Campus perdana, di lingkungan Yayasan Pengembangan Madarijul Huda dengan lancar dan penuh antusiasme. Acara ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya memiliki ilmu agama, tetapi juga wawasan global dan kesiapan menghadapi masa depan,” katanya.
Kehadiran 24 kampus yang turut berpartisipasi, lanjutnya, memberikan peluang besar bagi siswa MA Madarijul Huda dan SMK Manba’ul Huda untuk mengenal lebih dalam tentang dunia perkuliahan dan karier. Semoga kegiatan ini menjadi pintu bagi mereka untuk menggali potensi dan cita-cita mereka. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras, terutama panitia dan tim guru. Mari kita terus berkontribusi membangun masa depan anakanak kita,” lanjutnya.
Ketua Panitia Expo Campus 2025, Ardian Firda, mengatakan syukur karena kegiatan perdana tersebut bisa berjalan lancar. “Puji syukur kehadirat Allah SWT, acara Expo Campus 2025, yang pertama kali digelar di Yayasan Pengembangan Madarijul Huda ini dapat terlaksana dengan baik. Kami dari panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari kepala sekolah, guru-guru, serta para peserta didik yang begitu antusias,” katanya.
Kehadiran 24 stand kampus yang memberikan informasi detail, kata dia, sangat membantu para siswa untuk lebih mengenal dunia pendidikan tinggi. “Mulai dari opening parade kampus dengan marching band, dialog interaktif, hingga penutupan dengan stand expo dan iringan akustik, kami berharap seluruh rangkaian acara ini memberikan manfaat besar. Semoga Expo Campus ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin sukses di masa depan,” harap dia.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan Dialog Interaktif bertajuk Melepas Masa Putih Abu dengan Gemilang: Kenali Diri untuk Menggapai Program Studi Impian” itu dihadiri ratusan pelajar kelas X, XI, XII MA. Madarijul Huda dan pelajar SMK Mambaul Huda dengan narasumber Wakil Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung, Dr. Hamidulloh Ibda. Sebagai narasumber Dialog Interaktif, Ibda menyampaikan materi bertajuk “Strategi Kuliah Bermodal Nekat dan Bismillah”.
“Kebanyakan orang kuliah, pelajar yang lanjut kuliah itu beragam orientasi dan tujuan. Ada yang mencari ilmu, menghilangkan kebodohan, ada yang bertujuan investasi masa depan, mendapatkan gelar akademik, ijazah dan transkip, peningkatan kualitas SDM, dipaksa orang tua/kakak/keluarga, menghindari pekerjaan atau tanggungjawab rumah, atau ingin agar nasibnya tak seperti orang tua,” kata Ibda.
Empat Tujuan Inti Kuliah
Dijelaskan Ibda, bahwa tujuan-tujuan itu bisa saja. Namun menurut dia, terdapat empat tujuan utama orang kuliah. Pertama, rida Allah Swt. “Mencari rida Allah Swt sebagai poros utama bahwa kuliah adalah bagian dari ibadah,” kata reviewer 31 Jurnal Internasional terindeks Scopus tersebut.
Kedua, kebahagiaan orang tua. Kebahagiaan kedua orang tua tidak bisa dibeli dengan apapun, termasuk gelar, kerjaan, dan jabatanmu. Maka tujuan kuliah itu hakikatnya alat membahagiakan kedua orang tua
Ketiga, alat untuk berbuat baik lebih banyak lagi. “Kuliah harusnya menjadi alat, wahana, atau media untuk beramal saleh lebih banyak lagi lewat kegiatan apa saja, di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja,” tegas dia.
Keempat, sarana hidup. “Tujuan kuliah harus realistis, tapi itu bukan tujuan utama, melainkan alat saja. Sebab, kuliah hanya bagian dari aktivitas hidup yang posisinya wasilah bukan gayah,” kata dia.
Strategi Mengenali Minat dan Bakat Diri Sendiri
Dalam kesempatan itu, Ibda mengajak semua peserta untuk mengenali bakat dan minat dengan konsep John Lewis Holland (1919–2008) yaitu RIASEC. Pertama, Realistic (R). Orang yang memiliki preferensi pada aktivitas fisik dan praktis, sering kali melibatkan pekerjaan dengan tangan atau mesin. Contoh karier: mekanik, insinyur, petani.
Kedua, Investigative (I). Individu yang tertarik pada eksplorasi intelektual, analisis, dan penelitian. Contoh karier: ilmuwan, dokter, analis data. Ketiga, Artistic (A). Orang dengan preferensi pada ekspresi kreatif dan orisinalitas, serta cenderung menghindari struktur atau rutinitas. Contoh karier: seniman, penulis, desainer grafis.
Keempat, Social (S). Individu yang senang membantu, mengajar, atau bekerja dengan orang lain secara langsung. Contoh karier: guru, pekerja sosial, konselor. Kelima, Enterprising (E). Orang yang tertarik pada kepemimpinan, persuasi, dan kegiatan kewirausahaan. Contoh karier: pengusaha, manajer, pengacara. Keenam, Conventional (C). Individu yang menyukai pekerjaan yang terstruktur, terorganisasi, dan berorientasi pada detail. Contoh karier: akuntan, administrator, petugas arsip.
Pihaknya juga membeberkan teori kecerdasan ganda (Multiple Intelligences) perspektif Howard Gardner (1993). Pertama, Kecerdasan Linguistik (Verbal-Linguistic Intelligence). “Kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Orang dengan kecerdasan ini unggul dalam berbicara, menulis, membaca, dan berargumentasi. Contoh profesi: penulis, jurnalis, pengacara, pembicara publik,” kata Ibda.
Kedua, Kecerdasan Logis-Matematis (Logical-Mathematical Intelligence). Kemampuan untuk berpikir logis, memecahkan masalah matematis, dan memahami pola atau hubungan abstrak. Ini sering diasosiasikan dengan kemampuan analitis. Contoh profesi: ilmuwan, insinyur, programmer, ekonom.
Ketiga, Kecerdasan Visual-Spasial (Visual-Spatial Intelligence). Kemampuan untuk memahami, membayangkan, dan memanipulasi ruang serta gambar secara mental. Contoh profesi: arsitek, desainer grafis, pilot, fotografer.
Keempat, Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (Bodily-Kinesthetic Intelligence). Kemampuan untuk menggunakan tubuh secara terampil dalam kegiatan fisik atau gerakan, seperti olahraga, seni tari, atau keterampilan tangan. Contoh profesi: atlet, penari, aktor, ahli bedah.
Kelima, Kecerdasan Musikal (Musical Intelligence) Kemampuan untuk memahami, menghargai, dan menciptakan pola nada, ritme, dan suara. Contoh profesi: musisi, komposer, produser musik.
Keenam, Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence). Kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif, termasuk kemampuan membaca emosi, motivasi, dan tujuan orang lain. Contoh profesi: guru, konselor, pemimpin, psikolog.
Ketujuh, Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence). Kemampuan untuk memahami diri sendiri, termasuk emosi, nilai, dan tujuan pribadi. Kecerdasan ini terkait dengan introspeksi dan kesadaran diri. Contoh profesi: filsuf, penulis, konselor, pemuka agama.
Kedelapan, Kecerdasan Naturalis (Naturalist Intelligence). Kemampuan untuk mengenali, memahami, dan berinteraksi dengan alam, seperti tumbuhan, hewan, dan fenomena alam lainnya. Contoh profesi: ahli biologi, petani, konservasionis, pendaki.
“Konsep-konsep ini, silakan dipilih sesuai bakat dan minat Anda, lalu jadikan dasar untuk menentukan Prodi, Jurusan, atau Departemen sesuai kampus tujuan,” tegas Ibda.
Selain konsep barat itu, kata Ibda, ingat, belajar tidak hanya mengembangkan bakat dan minat, namun juga pelajari syarat mencari ilmu yang sudah diajarkan oleh bapak-ibu guru. Setidaknya, terapkan pesan Syaikh Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim Al-Muta’allim, bahwa syarat mencari ilmu harus cerdas, bersungguh-sungguh, sabar, biaya, bimbingan guru dan waktu lama.
Strategi Memilih Prodi, Jurusan, Atau Departemen
Ibda yang juga alumni MA. Madarijul Huda tahun 2007-2008 tersebut membeberkan strategi memilih Prodi, Jurusan, atau Departemen untuk kuliah sesuai minat, bakat, dan impian terdapat sejumlah aspek. Pertama, sesuaikan bakat dan minat. Pilih prodi yang sesuai dengan apa yang Anda sukai atau aktivitas yang membuat Anda merasa hidup saat melakukannya. “Identifikasi kemampuan unik Anda. Prodi yang mendukung pengembangan bakat akan lebih memotivasi dan membangun kesuksesan,” kata Ibda.
Kedua, passion. Temukan bidang yang Anda cintai dan sanggup Anda kerjakan meski penuh tantangan. Passion akan menjadi bahan bakar utama Anda.
Ketiga, tujuan dan peluang. Hubungkan pilihan prodi dengan visi masa depan dan karier yang ingin Anda capai. Jadikan pendidikan sebagai langkah strategis untuk mencapainya. “Pelajari prospek kerja dari prodi tersebut. Apakah bidang tersebut memiliki peluang yang besar di masa depan?” kata Ibda yang juga Koordinator Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) LP. Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah tersebut.
Keempat, pengalaman dan saran-rekomendasi. Eksplorasi singkat lewat ikut kursus, les/proyek di prodi dipilih. Pengalaman langsung memperjelas pilihan. Konsultasikan dengan dosen, mahasiswa senior, keluarga, guru, kiai, atau konselor pendidikan. Masukan dari mereka dapat memberi perspektif baru untuk keputusan Anda.
Kelima, biaya dan beasiswa. Pertimbangkan biaya UKT, biaya hidup, buku, ujian, PPL, KKN, KKL, PKL, Magang, wisuda dan pertimbangkan dan ikuti seleksi beasiswa yang ada.
Keenam, peluang kerja. Cari informasi tren pekerjaan di dunia digital (selain CPNS, swasta, wirausaha). Tentukan Prodi yang paling banyak diterima CPNS: Pendidikan, Kesehatan, Hukum, Sosial, Politik, Pemerintahan, STEM. “Contoh dunia kerja baru: yaituData Scientist, Machine Learning Engineer, AI Ethicist, Natural Language Processing Specialist, IoT Engineer, Embedded Systems Developer, IoT Data Analyst, Youtuber, Influencer, Digital Marketing Specialist, Social Media Manager, Content Creator, Influencer Strategist,” ujar Ibda.
Ibda membeberkan, bahwa berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN), terdapat sepuluh Prodi yang alumninya terbanyak diterima CPNS tahun 2024, yaitu Prodi Desain Grafis, Desain Komunikasi Visual (DKV), Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Bisnis Digital, Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Masyarakat, Pendidikan, dan Ilmu Pemerintahan. “Sepuluh Prodi ini bisa jadi pijakan, tapi juga tidak serratus persen karena lima tahun ke depan pasti berbeda dan berubah,” tegas doktor pendidikan dasar UNY tersebut.
Ibda secara teknis juga menyampaikan informasi Seleksi Nasional PMB (SNPMB) yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), Seleksi Mandiri (SM). Selain itu, ayah dari Sastra Nadira Iswara tersebut menginformasikan informasi PMB di PTKIN meliputi SNBP, Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN), Jalur Mandiri Prestasi (Cek Website PMB masing-masing PTKIN), Jalur Kerjasama dan Internasional (Cek Website PMB masing-masing PTKIN).
“Jika di kampus PTS dan PTKIS, maka PMB itu selalu dibuka biasanya, dan jalurnya sangat variatif. Sebut saja di kampus saya, INISNU Temanggung, jalur PMB secara umum lebih variatif seperti SM, Reguler, Nonregelur, Prestasi Akademik, Non-Akademik, Jalur Influencer, Jalur Kaderisasi, Rekomendasi, dan lainnya,” jelas Ibda.
Contoh Sepuluh Alumni Sukses
Dalam kesempatan itu, Ibda menyebutkan setidaknya sepuluh alumni MA. Madarijul Huda yang bisa dijadikan contoh dan inspirasi dalam menatap masa depan. Pertama, Kunarto Marzuki, M.M., Kepala Seksi Intelijen Badan Narkotika Nasional (BNN) Jateng.
Kedua, Dr. Ali Muhtarom, M.S.I. Wakil Dekan III FTK UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten Ketiga, Dr. Inayatul Ulya, M.S.I., dosen dan Pusat Kajian Strategis IPMAFA Pati. Keempat, Dr. Nur Moklis, S.H.I., S.Pd., M.H., Wakil Ketua Pengadilan Agama Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah. Kelima, Fauzun Nihayah, S.H.I, M.H., Wakil Bupati Merauke 2024-2029.
Keenam, Dr. Ahmad Muthoif, S.E, M.H, M.MTr., Direktur PT. Toto Translogistik. Ketujuh, Dr. Muhammad Junaidi, S.H.I, M.H., Wakil Rektor III USM (2021-2025). Kedelapan, Ahmad Fitri, S.H.I., M.Si., Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Gorontalo, Sulawesi Utara. Kesembilan, Dr. Ahmad Rifa’I, S.H.I, M.H., Kades Dukuhseti, Wakil Rektor II Universitas Safin Pati (USP). Kesepuluh, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., Wakil Rektor INISNU, Ketua Dewan Pengawas LPPL Temanggung TV (2020-2023, 2024-2029). (*)
Berita
FNU Sambut Inisiatif PWNU Jawa Tengah Perluas Akses Studi ke China
China, Katakampus.com – Ketua PWNU Jawa Tengah, Abdul Gaffar Rozin, memimpin rombongan dalam kunjungan resmi ke Fujian Normal University (FNU), Fuzhou, China, Selasa, 25 November 2025. Ia hadir bersama sejumlah pengurus PWNU Jawa Tengah, termasuk Bendahara PWNU Ahmad Rofiq Abdullah, Ketua LP Ma’arif NU Fakhruddin Karmani dan wakilnya Hidayatun, serta Rektor IAI Khozinatul Ulum Blora yang juga Wakil Ketua PWNU, Ahmad Zaki Fuad, beserta wakilnya Mil’ul Hana. Turut mendampingi pula Wakil Rektor Institut Pesantren Mathali’ul Falah Pati, Dimyati, dan dua mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di China.
Rombongan PWNU Jawa Tengah itu disambut enam pimpinan FNU, antara lain Vice President Chen, Direktur International Affairs Office Wang, serta pimpinan International College of Chinese Studies dan International Student Office. Pertemuan berlangsung sekitar dua jam dalam suasana hangat dan penuh diskusi terkait peluang kolaborasi pendidikan.
Dalam sesi diskusi, Gus Rozin—sapaan akrab Ketua PWNU Jawa Tengah—menjelaskan kondisi dan potensi pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah. Ia menyebut terdapat 4.119 sekolah dan madrasah NU, termasuk 290 SMK yang setiap tahun meluluskan sekitar 32.000 hingga 33.000 siswa.
“Dengan jumlah lulusan sebanyak itu, kami berkepentingan membuka peluang studi lanjut agar anak-anak kita memperoleh pendidikan yang lebih baik,” ujar Gus Rozin. Ia menambahkan bahwa NU Jawa Tengah juga menaungi 47 perguruan tinggi keagamaan Islam swasta. Karena itu, pihaknya ingin membangun jejaring kerja sama riset, pertukaran guru, pelatihan bahasa, hingga pengembangan teknologi maritim.
Gus Rozin menegaskan bahwa bahasa menjadi salah satu kendala utama dalam memperluas akses pendidikan ke Tiongkok. “Kami perlu peningkatan kompetensi guru bahasa Mandarin untuk mendukung program-program ini,” katanya.
Wakil Presiden FNU, Chen, menyambut baik paparan dan inisiatif PWNU Jawa Tengah. Ia menyatakan FNU siap menindaklanjuti peluang kerja sama tersebut dan menantikan langkah konkret pascapertemuan ini.
Berita
Pelantikan Rektor INISNU: PBNU Harap Penguatan Tradisi Keilmuan NU
JAKARTA, Katakampus.com — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi melantik Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., sebagai Rektor INISNU Temanggung untuk masa jabatan 2025–2029 berdasarkan SK PBNU tertanggal 7 November 2025. Pelantikan berlangsung di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (26/11/2025). Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri jajaran pimpinan PBNU, sivitas akademika INISNU, dan sejumlah tokoh NU. Prosesi itu juga dibarengkan dengan pelantikan pimpinan perguruan tinggi NU lainnya. Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Dr. Ahmad Suaedy, memimpin pembacaan ikrar.
Ketua BPP INISNU Temanggung, Nur Makhsun, menjelaskan proses seleksi rektor berlangsung terbuka dan objektif sesuai Statuta INISNU 2021. Dari sidang senat, muncul lima bakal calon yang seluruhnya memenuhi syarat akademik serta pengalaman struktural. Kelimanya menjalani fit and proper test pada 1 November 2025. Mereka memaparkan visi misi, rencana tata kelola, serta rekam jejak tridarma. Semua kandidat juga diwawancarai empat panel penilai dengan basis kompetensi berbeda.
Dari proses itu, dua nama—Hamidulloh Ibda dan Dr. Joni—disampaikan ke PBNU melalui LPTNU. PBNU kemudian melakukan pendalaman hingga akhirnya menetapkan Hamidulloh sebagai rektor. “Prosesnya murni berdasarkan kompetensi, bukan kedekatan,” kata Nur Makhsun. Ia menegaskan integritas dan objektivitas menjadi prinsip utama dalam seleksi tersebut. Pelantikan disebut sebagai hasil dari mekanisme yang transparan.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan selamat kepada Hamidulloh. Ia berharap amanah itu dijalankan dengan niat menjaga barokah para masyayikh dan muassis NU. Gus Yahya mengingatkan bahwa kepemimpinan di perguruan tinggi bukan hanya soal mengembangkan institusi. Namun juga menjaga nilai-nilai keilmuan yang diwariskan jam’iyah. Ia berharap INISNU semakin memberi manfaat luas.
Hamidulloh Ibda menyatakan komitmennya melanjutkan capaian positif rektor sebelumnya, Dr. Muh. Baehaqi. Menurutnya, INISNU harus terus bergerak menuju kampus unggul berbasis nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah. Ia mengusung prinsip kepemimpinan TARIK: Transparan, Akuntabel, Responsif, Independen, dan Kolaboratif. Prinsip itu disebutnya sebagai fondasi tata kelola kampus. Ia menegaskan pentingnya pemimpin transformasional.
Arah kebijakan yang ia rumuskan meliputi reformasi sistem manajemen akademik dan non-akademik. Selain itu, integrasi regulasi dan transformasi digital juga menjadi prioritas. Penguatan budaya kerja profesional dan berintegritas turut ditekankan. Semua mengacu pada Mabadi’ Khaira Ummah. Hamidulloh yakin INISNU dapat menjadi pusat kolaborasi ilmu.
Ia juga menegaskan fokus pada penguatan mutu akademik dan riset yang relevan bagi umat. Kapasitas dosen dan mahasiswa akan ditingkatkan agar siap bersaing secara global. INISNU, katanya, harus menjadi rumah belajar yang membanggakan Nahdliyin. Kualitas layanan akademik juga akan diperbaiki. “Kami ingin kampus ini benar-benar memberi manfaat luas,” ujarnya.
Rektor sebelumnya, Dr. Muh. Baehaqi, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak. Ia berharap kepemimpinan baru mampu mempercepat kemajuan INISNU. Menurutnya, fondasi yang telah dibangun perlu diteruskan dengan inovasi. Ia percaya kampus akan berkembang lebih jauh. Pergantian rektor disebutnya sebagai momentum penting.
Pelantikan ini menjadi fase baru bagi INISNU Temanggung. Banyak pihak menaruh harapan pada kepemimpinan Hamidulloh Ibda yang dikenal aktif dalam literasi dan inovasi pendidikan. Transformasi kampus dinilai akan semakin kuat di bawah arah barunya. Para tamu undangan optimistis INISNU makin berdaya saing. Kampus itu diharapkan memberi kontribusi besar bagi pendidikan tinggi Islam di Indonesia. (*)
Berita
MTs Ma’arif Nurul Huda Kaloran Gelar Upacara Hari Guru Nasional, TNI Jadi Pembina Upacara
TEMANGGUNG, Katakampus.com – MTs Ma’arif Nurul Huda Kaloran menggelar upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di lapangan madrasah pada Selasa (25/11/2025). Upacara berlangsung khidmat dan diwarnai suasana berbeda karena pihak madrasah menghadirkan anggota TNI, Serma Pamuji, sebagai Pembina Upacara.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh civitas akademika di bawah naungan Yayasan Ma’arif Nurul Huda, mulai dari RA, MI, hingga MTs. Momentum peringatan HGN tahun ini terasa istimewa karena seluruh petugas upacara berasal dari Dewan Guru masing-masing jenjang pendidikan.
Dalam amanatnya, Serma Pamuji yang juga Babinsa Desa Keblukan, menyampaikan pesan tegas namun menyentuh kepada para peserta didik. Ia menekankan pentingnya adab, kedisiplinan, dan penghormatan kepada orang tua serta guru sebagai fondasi meraih kesuksesan.
“Saya berpesan kepada anak-anak semua untuk senantiasa menghormati orang tua, baik di rumah maupun di madrasah. Jadilah anak yang membanggakan dengan berprestasi, gigih belajar, dan disiplin waktu,” ujar Serma Pamuji.
Ia juga menyoroti peran strategis guru di era digital. Menurutnya, guru kini dituntut tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga agen peradaban yang mampu membentuk nalar kritis dan akhlak peserta didik di tengah berbagai tantangan zaman, mulai dari ketergantungan gawai hingga persoalan sosial.
“Kehadiran guru sangat diperlukan oleh murid, di dalam maupun di luar kelas, sebagai figur inspiratif, teladan, orang tua, mentor, motivator, dan sahabat,” tambahnya.
Di akhir amanat, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan generasi bangsa.
“Selamat Hari Guru Nasional untuk Bapak dan Ibu Guru yang sangat mulia,” tutupnya.
-
Berita10 bulan yang laluPendampingan Strategis Pendaftaran Tanah di Desa Blimbing: Upaya Masyarakat Menuju Kepastian Hukum Pertanahan
-
Berita10 bulan yang laluMahasiswa KKN UPGRIS 29 Gencarkan Urban Farming di Mijen: Tanam Cabai untuk Ketahanan Pangan
-
Berita10 bulan yang laluMahasiswa KKN UPGRIS 29 Perindah Lingkungan dengan Penataan Tanaman TOGA
-
Berita10 bulan yang laluEkstrakurikuler Muhadhoroh SMP IT Al-Anis Sukoharjo Perkuat Kompetensi Siswa
-
Berita4 bulan yang laluMAHESA UPGRIS 2025 Mengajak Masyarakat Sidoharjo Olah Kacang Hijau Menjadi LUK CHUP
-
Berita10 bulan yang laluMahasiswa KKN UPGRIS Kenalkan Asinan Rambutan sebagai Inovasi Kuliner di Kelurahan Bubakan
-
Berita3 bulan yang laluMelek Teknologi Sejak Dini: KKN UMBY Dampingi Anak Singosaren Belajar Bijak Bermain Gadget
-
Berita10 bulan yang laluKKN Upgris Kelompok 20 Gelar Pelatihan Coding untuk Kembangkan Critical Thinking Siswa SD di Semarang
