Connect with us

Berita

Pendampingan Strategis Pendaftaran Tanah di Desa Blimbing: Upaya Masyarakat Menuju Kepastian Hukum Pertanahan

Published

on

Klaten, Katakampus.com – Sabtu, 1 Februari 2025,  dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kepastian hukum atas kepemilikan tanah, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan pendampingan strategis mengenai alur pendaftaran tanah ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) menggunakan aplikasi Sentuh Tanahku. Kegiatan ini dipimpin oleh Fikria Fatwa Zhafarani, mahasiswa Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, yang saat ini tengah menjalani program KKN di Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.  

Pendampingan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap masih banyaknya bidang tanah di Desa Blimbing yang belum memiliki batas yang jelas serta belum terdaftar secara resmi di Kantor BPN. Kondisi ini berpotensi menimbulkan permasalahan di kemudian hari, seperti sengketa batas wilayah antarwarga maupun risiko penyalahgunaan oleh mafia tanah. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, masyarakat diberikan pemahaman mengenai pentingnya legalitas tanah serta langkah-langkah pendaftaran tanah secara mandiri melalui aplikasi Sentuh Tanahku.  

Dalam sesi sosialisasi, masyarakat diperkenalkan dengan fitur-fitur utama aplikasi Sentuh Tanahku, yang dikembangkan oleh Kementerian ATR/BPN sebagai sarana pendaftaran tanah secara digital. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengecek status tanah, mengajukan permohonan sertifikat, hingga melakukan pengaduan secara langsung tanpa harus datang ke Kantor BPN. Dengan kemudahan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam mendaftarkan tanahnya sehingga kepemilikan menjadi lebih aman dan terlindungi secara hukum.  

Kegiatan ini mendapat respons positif dari masyarakat Desa Blimbing, yang antusias dalam memahami proses pendaftaran tanah melalui aplikasi. Beberapa peserta juga langsung mencoba mengakses aplikasi dengan bimbingan mahasiswa KKN, sehingga mereka dapat lebih memahami tahapan yang harus dilakukan.  

Dengan adanya pendampingan strategis ini, diharapkan masyarakat Desa Blimbing semakin sadar akan pentingnya sertifikasi tanah guna menghindari potensi konflik di masa depan. Selain itu, pemanfaatan teknologi dalam proses administrasi pertanahan diharapkan dapat mempercepat proses pendaftaran serta memberikan solusi yang lebih efisien bagi masyarakat dalam mengurus dokumen pertanahan mereka.

Penulis: Fikria Fatwa Zhafaran
Editor: Zainudin Aklis

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

LP Ma’arif NU Jateng dan MKKS SMK Perkuat Sinergi, Salurkan Dana Operasional Rp148 Juta

Published

on

By

Purworejo, Katakampus.com  Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah bersama Musyawarah Kepala Sekolah (MKKS) SMK Ma’arif NU Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi di SMK NU 1 Bener, Purworejo, pada Rabu, 30 Oktober 2025.
Selain membahas penguatan sinergi kelembagaan, acara tersebut juga menjadi ajang penyerahan bantuan dana operasional senilai Rp148,175 juta kepada MKKS SMK Ma’arif NU Jawa Tengah.

Ketua MKKS SMK Ma’arif NU Jawa Tengah, Munhamir, menyebut dana itu merupakan bentuk komitmen organisasi dalam memperkuat jaringan kerja antarunit pendidikan di bawah LP Ma’arif.
“Bantuan ini menjadi simbol kolaborasi untuk membangun sinergi nyata antar-SMK Ma’arif di seluruh Jawa Tengah,” ujarnya.

Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani, mengapresiasi soliditas dan semangat gotong royong sekolah-sekolah di bawah naungan Ma’arif.
“Kami ingin memastikan LP Ma’arif memiliki kapasitas operasional yang kuat dan siap menghadapi era organisasi yang digdaya,” katanya.
Menurutnya, sinergi yang dibangun tidak hanya berupa dukungan material, tetapi juga penguatan program kerja yang adaptif dan inovatif agar sekolah-sekolah Ma’arif mampu bersaing di tengah perubahan zaman.

Bantuan operasional tersebut diharapkan memperkuat tata kelola MKKS SMK Ma’arif NU Jawa Tengah, meningkatkan efisiensi pelayanan, serta memperluas akses pelaksanaan uji kompetensi melalui LSP P2 Ma’arif NU Jawa Tengah.

Dengan semangat “Menuju LP Ma’arif yang Berdaya dan Mandiri”, kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendorong transformasi kelembagaan Ma’arif NU Jawa Tengah menuju masa depan pendidikan yang unggul, profesional, dan berkarakter.

Continue Reading

Berita

Gus Rozin: Hari Santri Harus Jadi Momentum Kemajuan, Bukan Seremonial

Published

on

By

Semarang, Katakampus.com – Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin, mengingatkan bahwa Hari Santri tidak boleh berhenti sebagai seremoni tahunan. Menurutnya, peringatan 22 Oktober harus menjadi momentum refleksi sejarah dan pendorong kemajuan bagi pesantren, santri, serta umat Islam Indonesia.

Dalam arahannya di Gedung PWNU Jawa Tengah, Jalan dr Cipto Semarang, Gus Rozin—sapaan akrabnya—menegaskan bahwa sejarah bangsa pernah abai terhadap kontribusi besar santri dan pesantren dalam perjuangan kemerdekaan. Ia menyinggung Resolusi Jihad yang digelorakan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 sebagai tonggak penting lahirnya pertempuran 10 November di Surabaya.

“Tanpa Resolusi Jihad, mungkin tak akan ada 10 November yang kita kenal sebagai Hari Pahlawan,” ujar pengasuh Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati itu.

Menurutnya, narasi perjuangan santri dan kiai perlahan terhapus dari ingatan publik, bahkan dari buku pelajaran sekolah. Padahal, kata dia, seruan jihad yang disampaikan kepada Presiden Soekarno kala itu lahir dari musyawarah panjang para ulama di berbagai daerah.

“Setelah fatwa jihad keluar, santri dari Buntet, Sumolangu, hingga Parakan bergerak menuju Surabaya. Mereka membawa senjata seadanya, bambu runcing yang didoakan di pesantren-pesantren. Itu bukan kisah romantik, tapi fakta perjuangan,” ujarnya.

Bagi Gus Rozin, Resolusi Jihad menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tapi juga benteng pertahanan kemerdekaan. “Kalau tidak ada Resolusi Jihad, belum tentu kemerdekaan kita bertahan. Maka, peran NU, pesantren, dan santri adalah nadi sejarah bangsa,” katanya.

Ia menolak pandangan bahwa Hari Santri milik satu golongan. Dalam proses lahirnya Resolusi Jihad, KH Mansyur dari Muhammadiyah juga ikut berperan. “Hari Santri adalah milik seluruh umat Islam Indonesia. Semangatnya lintas ormas, lintas golongan,” tegasnya.

Gus Rozin juga mengajak agar peringatan Hari Santri menjadi ruang kolaborasi antarormas Islam dan masyarakat luas. “Yang berjuang di Surabaya bukan hanya santri, tapi rakyat dari berbagai latar. Maka ini momentum persatuan,” ujarnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan agar semangat Hari Santri diwujudkan dalam langkah konkret. “Kita jangan berhenti pada upacara. Hari Santri harus punya ukuran kemajuan. Misalnya, tahun ini asramanya satu, tahun depan dua. Santri yang TOEFL-nya 400, tahun depan 500. Ada capaian nyata yang kita rayakan,” katanya.

Tahun ini, peringatan Hari Santri memasuki dekade ke-10. Gus Rozin menilai momen ini tepat untuk menengok ke belakang sekaligus menyiapkan masa depan. “Kita mensyukuri perjuangan para kiai, tapi juga harus sadar pada tugas yang belum selesai,” ujarnya.

Ia menutup pesannya dengan ajakan agar seluruh pesantren dan madrasah menanamkan kesadaran sejarah dan semangat kemajuan. “Selain 17 Agustus, kita punya momentum besar lain: 22 Oktober. Rayakan dengan semangat kebersamaan, karena ini milik kita semua, milik bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Continue Reading

Berita

Mahasiswa UPGRIS Ikut Rayakan Peluncuran Aplikasi “Tring!”: Semangat Baru Digitalisasi Layanan Gadai

Published

on

By

Semarang, Katakampus.com – PT Pegadaian resmi meluncurkan aplikasi digital terbaru bernama Tring!, sebagai wujud transformasi perusahaan dalam menghadirkan layanan gadai yang lebih mudah, cepat, dan aman bagi masyarakat. Kehadiran aplikasi ini menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat di era digital yang menginginkan proses transaksi keuangan praktis tanpa harus datang langsung ke kantor Pegadaian. Melalui Tring!, nasabah dapat dengan mudah melakukan berbagai layanan, mulai dari pengecekan status barang jaminan, pengajuan, hingga pelunasan gadai secara online.

Peluncuran aplikasi Tring! melibatkan seluruh karyawan Pegadaian Cabang Kalibanteng serta mahasiswa magang dari Program Studi Manajemen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Para mahasiswa mendapatkan kesempatan berharga untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan sosialisasi aplikasi baru tersebut.

Kegiatan berlangsung di Kantor Pegadaian Cabang Kalibanteng, Semarang, yang juga menjadi lokasi pelaksanaan program magang mahasiswa UPGRIS. Area kantor yang biasanya ramai melayani nasabah, kali ini tampil berbeda dengan dekorasi bernuansa hijau dan putih khas Pegadaian, menambah antusias suasana peluncuran.

Acara yang diselenggarakan pada awal Oktober 2025 ini bertepatan dengan masa pertengahan magang mahasiswa di Pegadaian. Bagi para mahasiswa, keterlibatan dalam kegiatan tersebut bukan sekadar pengalaman seremonial, tetapi juga menjadi momen pembelajaran langsung mengenai transformasi digital, strategi pelayanan berbasis aplikasi, serta bagaimana perusahaan milik negara beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat di era digital.

Karyawan Pegadaian Cabang Kalibanteng bersama mahasiswa magang UPGRIS berpose bersama usai peluncuran aplikasi digital Tring!

Peluncuran berlangsung dengan penuh antusiasme dari seluruh karyawan. Para mahasiswa magang turut berperan aktif dalam memandu nasabah yang datang untuk mendaftar dan mencoba langsung aplikasi Tring! di ponsel masing-masing. Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama antara seluruh karyawan, dan mahasiswa magang sebagai simbol kebersamaan serta semangat baru dalam mendukung transformasi digital di lingkungan Pegadaian.

Melalui peluncuran aplikasi Tring!, PT Pegadaian berharap dapat memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang akrab dengan teknologi digital. Inovasi ini menjadi langkah penting menuju terwujudnya Pegadaian Digital Ecosystem, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi lembaga keuangan yang terpercaya, inklusif, dan modern.

Continue Reading

Trending