Connect with us

Berita

PORSEMA XIII Usai, Bupati Afif Dorong Generasi Muda Ma’arif Jadi Pemimpin Masa Depan

Published

on

Wonosobo, Katakampus.com Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (PORSEMA) XIII Jawa Tengah resmi ditutup pada Sabtu (13/9/2025) di Gedung Sasana Adipura Kencana, Kabupaten Wonosobo. Penutupan ini menandai berakhirnya rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak 10 September 2025.

Selama empat hari, lebih dari 7.300 peserta dan official dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah memadati Bumi Dieng untuk bertanding sekaligus menjalin silaturahmi dalam ajang prestasi pelajar LP Ma’arif NU. Suasana penutupan berlangsung meriah dan penuh kegembiraan. Para peserta yang telah berjuang di berbagai cabang olahraga dan seni mendapat apresiasi tinggi, tidak hanya dari panitia, tetapi juga dari masyarakat Wonosobo yang sejak awal mendukung suksesnya penyelenggaraan.

Bupati Wonosobo, H. Afif Nurhidayat, S.Ag, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan kepada Wonosobo sebagai tuan rumah PORSEMA XIII. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, official, dan panitia yang telah menjadikan Wonosobo pusat perhatian Jawa Tengah selama sepekan.

“Terima kasih telah meramaikan Wonosobo. Kehadiran ribuan peserta tidak hanya menyemarakkan ajang PORSEMA, tetapi juga membawa energi positif bagi masyarakat kami. Silakan menikmati keindahan wisata alam Wonosobo, dari Dieng hingga berbagai destinasi unggulan lainnya,” ujarnya.

Menariknya, Afif juga mengungkapkan bahwa dirinya merupakan alumni lembaga pendidikan Ma’arif NU. Ia menegaskan bahwa pendidikan Ma’arif telah membentuk karakter dan perjalanan hidupnya hingga dipercaya menjadi pemimpin daerah.

“Saya lahir dari lembaga pendidikan Ma’arif NU. Berkat doa guru dan pendidikan yang saya dapatkan, saya bisa berdiri di sini sebagai Bupati Wonosobo. Maka, saya yakin dari PORSEMA ini akan lahir calon-calon pemimpin bangsa di masa depan,” tuturnya dengan penuh haru.

Selain itu, Afif memberikan doa dan motivasi kepada seluruh peserta agar pengalaman di PORSEMA XIII dijadikan bekal berharga dalam menatap masa depan. Ia berpesan agar semangat kompetisi tidak berhenti di Wonosobo, melainkan terus tumbuh dalam diri setiap pelajar sebagai jiwa kepemimpinan dan kecintaan kepada bangsa.

“Kalian semua adalah generasi hebat. Jadikan kompetisi ini sebagai batu loncatan, bukan hanya untuk meraih prestasi di bidang olahraga dan seni, tapi juga untuk membentuk mental juara, kepemimpinan, dan cinta tanah air. Saya doakan kelak banyak di antara kalian yang menjadi pemimpin bangsa di masa depan,” imbuhnya.

PORSEMA XIII bukan hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga pesta persaudaraan pelajar Ma’arif NU se-Jawa Tengah. Ribuan siswa dari berbagai daerah dapat bertemu, bertukar pengalaman, serta menikmati kekayaan budaya dan keindahan alam Wonosobo. Dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah daerah membuat penyelenggaraan berjalan lancar, aman, dan berkesan.

Dengan berakhirnya PORSEMA XIII, semangat juara yang lahir di Tanah Dieng diharapkan tetap menyala di hati para peserta. Nilai sportivitas, kreativitas, dan persaudaraan yang tumbuh di Wonosobo akan menjadi bekal berharga bagi generasi muda NU untuk terus melangkah dan menyiapkan diri sebagai penerus bangsa. (*)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Meluruskan Hoaks, Bukan Memperkuatnya

Published

on

By

Temanggung, Katakampus.com — Kecerdasan buatan (AI) seharusnya dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi positif dan meluruskan informasi keliru yang beredar di masyarakat, terutama di media sosial. Pesan itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, H. Wibowo Prasetyo, dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbantuan Kecerdasan Artifisial yang digelar oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang di Hotel Indraloka, Temanggung, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Wibowo, dosen dan mahasiswa memiliki peran penting dalam memastikan teknologi AI digunakan untuk kepentingan yang edukatif dan konstruktif. “Dosen dan mahasiswa harus menjadikan AI untuk mengedukasi masyarakat, meluruskan hoaks, dan menyebarkan informasi positif. Selain untuk kepentingan akademik dan riset, AI juga bisa digunakan untuk membangun kesadaran publik,” ujarnya.

Ia mencontohkan, beberapa waktu terakhir beredar berbagai konten digital hasil rekayasa AI, termasuk video deepfake yang disebarkan secara luas dan memicu keresahan di masyarakat. Karena itu, katanya, peran kalangan akademisi dibutuhkan untuk menyisir informasi yang salah dan membantu menjaga stabilitas sosial. “Banyaknya informasi keliru di media sosial perlu diluruskan. Ini tanggung jawab kita bersama agar Indonesia tetap aman,” kata Wibowo.

Dalam kegiatan yang sama, Wakil Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., memaparkan strategi penulisan karya ilmiah dengan bantuan teknologi AI melalui pendekatan AI for Research (AIfoR). Ia menekankan pentingnya menempatkan AI sebagai mitra berpikir dalam proses penelitian, bukan sebagai pengganti peran peneliti manusia.

“AI harus diposisikan sebagai mitra intelektual. Peneliti tetap menjadi pengendali utama agar karya ilmiah tetap beretika, orisinal, dan bernilai akademik,” ujar Ibda. Ia menjelaskan, kecerdasan buatan dapat membantu peneliti dalam berbagai tahap, mulai dari menentukan tren riset, menulis judul dan abstrak, hingga menganalisis data serta menyusun simpulan.

Pelatihan yang berlangsung hingga tengah hari itu diikuti oleh 195 peserta yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Kegiatan ini juga melibatkan unsur pimpinan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang sebagai panitia penyelenggara.

Continue Reading

Berita

Belajar Menulis dengan AI di Temanggung: Peneliti Tetap Jadi Pengendali

Published

on

By

Temanggung, Katakampus.com – Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang menggelar Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbantuan Kecerdasan Artifisial di Hotel Indraloka, Temanggung, Sabtu (11/10/2025). Sejak pagi, sekitar 195 peserta yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa memenuhi ruang pelatihan yang berlangsung hingga tengah hari. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., Wakil Rektor I Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, dan H. Wibowo Prasetyo, anggota DPR RI.

Dalam paparannya yang bertema “Tips dan Trik Penulisan Karya Tulis Ilmiah berbantuan Kecerdasan Artifisial”, Dr. Ibda menekankan bahwa teknologi kecerdasan buatan seharusnya dipandang bukan sebagai pengganti manusia, melainkan sebagai mitra intelektual dalam proses berpikir ilmiah. Ia menjelaskan, AI dapat membantu peneliti di berbagai tahap, mulai dari menentukan tren riset, menulis judul dan abstrak, hingga menganalisis data dan menyusun kesimpulan. “AI harus diposisikan sebagai asisten berpikir. Penelitilah yang tetap menjadi pengendali agar karya ilmiah tetap beretika, orisinal, dan bernilai akademik,” ujar Ibda.

Ia juga menekankan pentingnya memilih alat yang tepat untuk mendukung riset berbasis AI. Beberapa platform yang direkomendasikannya antara lain ChatGPT, Scite.ai, Perplexity, Elicit, dan ResearchRabbit. Menurutnya, penggunaan AI dalam penelitian harus berpedoman pada tujuh prinsip utama: memilih alat sesuai tahap riset, memastikan basis data yang kredibel, mengintegrasikannya dengan tools akademik seperti Mendeley dan Zotero, menjaga keamanan data pribadi, menempatkan AI sebagai pendamping berpikir, melakukan verifikasi hasil dengan ahli, serta tetap melakukan revisi dan penilaian manual sebelum publikasi. “AI itu hanya alat bantu. Yang cerdas itu penelitinya, bukan alatnya,” tegasnya.

Sementara itu, H. Wibowo Prasetyo dalam sesi berikutnya menyoroti pentingnya menjaga integritas akademik di tengah maraknya penggunaan AI dalam dunia penelitian dan publikasi ilmiah. Ia menilai, di era yang dipenuhi informasi palsu dan manipulasi digital seperti deepfake, etika penulisan menjadi semakin penting. “Integritas akademik adalah fondasi. Teknologi boleh membantu, tapi moral harus tetap memimpin,” ujarnya.

Dekan FITK UIN Walisongo, Prof. Dr. Fatah Syukur, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para narasumber yang telah berkontribusi dalam pengembangan literasi akademik digital di kalangan sivitas akademika. Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung transformasi digital di lingkungan pendidikan tinggi Islam. “Literasi akademik digital menjadi kunci agar perguruan tinggi Islam tak tertinggal dalam revolusi teknologi,” katanya.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul tujuh pagi hingga siang itu diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta berdiskusi tentang cara memanfaatkan AI secara etis dan efektif dalam penulisan ilmiah. Dari forum ini, tersirat optimisme bahwa pemanfaatan kecerdasan artifisial dapat memperkaya dunia riset tanpa mengikis nilai-nilai keilmuan. Penyelenggara berharap, pelatihan ini mampu melahirkan generasi peneliti yang melek teknologi, berintegritas, dan mampu menghasilkan karya ilmiah berkualitas tinggi—relevan dengan perkembangan zaman namun tetap berpijak pada etika dan tanggung jawab akademik.

Continue Reading

Berita

Mahasiswa Magang UPGRIS Ikuti Rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di DPRD

Published

on

By

Semarang, Katakampus.com  –  Sejumlah mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang tengah melaksanakan program magang di DPRD Provinsi Jawa Tengah turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah yang digelar pada tanggal 20–21 Agustus 2025 di lingkungan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

Kegiatan peringatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi dengan berbagai acara, mulai dari pameran UMKM, pertunjukan seni budaya daerah, hingga pelayanan publik bagi masyarakat. Para mahasiswa magang aktif berperan dalam membantu kelancaran kegiatan, seperti mendukung persiapan acara, mendampingi tamu undangan, serta melakukan dokumentasi kegiatan yang dilaksanakan oleh DPRD bersama mitra pemerintah daerah.

Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah cek kesehatan gratis yang disediakan bagi pengunjung di area stand UMKM. Para mahasiswa magang juga ikut serta dalam layanan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam melihat sinergi antara pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat dalam peringatan hari jadi provinsi.

Mahasiswa magang Universitas PGRI Semarang ikut ambil bagian dalam layanan kesehatan gratis pada peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jateng.

Perwakilan mahasiswa menyampaikan rasa syukur dapat menjadi bagian dari kegiatan besar tersebut. “Kami senang bisa ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah. Selain menambah pengalaman di lingkungan pemerintahan, kami juga belajar tentang pentingnya peran DPRD dalam mendorong partisipasi publik dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap salah satu mahasiswa magang.

Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi kehadiran dan kontribusi para mahasiswa magang Universitas PGRI Semarang. Keterlibatan mereka dinilai membantu kelancaran kegiatan sekaligus menjadi sarana pembelajaran praktis bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat peran dan fungsi DPRD dalam pembangunan daerah.

Continue Reading

Trending