Berita
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 3 Bantu Posbindu di Desa Bumirejo, Warga Antusias Periksa Kesehatan

Pati, Bestarinesia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 3 membantu kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan, khususnya dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM).
Posbindu merupakan salah satu program kesehatan yang berfokus pada pemeriksaan dini faktor risiko PTM, seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dan penyakit jantung. Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN bekerja sama dengan petugas kesehatan desa dan kader Posbindu untuk memberikan pemeriksaan gratis serta edukasi kesehatan kepada masyarakat.
“Melalui Posbindu ini, kami ingin membantu masyarakat memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerapkan pola hidup sehat,” ujar Ketua Kelompok 3 KKN Universitas PGRI Semarang.
Kegiatan Posbindu ini dilaksanakan pada (07/02/25) dan diikuti oleh warga lansia Desa Bumirejo. Adapun layanan yang diberikan meliputi: Pemeriksaan tekanan darah, Pengukuran berat badan dan indeks massa tubuh (IMT), serta Cek kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat.
Warga Desa Bumirejo menyambut kegiatan ini dengan penuh antusias. Banyak dari mereka yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Salah satu warga, Ibu Kuntari (58), mengaku sangat terbantu dengan adanya Posbindu ini.
“Saya biasanya jarang periksa kesehatan, tetapi dengan adanya Posbindu ini saya bisa tahu tekanan darah dan kadar gula saya. Terima kasih untuk adik-adik mahasiswa yang sudah membantu dalam memeriksa, karena biasanya Posbindu yang dilakukan memakan waktu cukup lama karena kekurangan tenaga medis. Dengan bantuan dari adik-adik mahasiswa KKN waktu kegiatan jadi lebih cepat dari biasanya.” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan Posbindu ini, diharapkan masyarakat Desa Bumirejo semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan rutin memeriksakan diri. Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang Kelompok 3 berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi program rutin di desa.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang Kelompok 3 tidak hanya memberikan ilmu kepada masyarakat, tetapi juga belajar langsung tentang kondisi kesehatan di desa serta cara berinteraksi dengan masyarakat dalam konteks sosial dan kesehatan.(Red)
Berita
Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Meluruskan Hoaks, Bukan Memperkuatnya

Temanggung, Katakampus.com — Kecerdasan buatan (AI) seharusnya dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi positif dan meluruskan informasi keliru yang beredar di masyarakat, terutama di media sosial. Pesan itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, H. Wibowo Prasetyo, dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbantuan Kecerdasan Artifisial yang digelar oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang di Hotel Indraloka, Temanggung, Sabtu (11/10/2025).
Menurut Wibowo, dosen dan mahasiswa memiliki peran penting dalam memastikan teknologi AI digunakan untuk kepentingan yang edukatif dan konstruktif. “Dosen dan mahasiswa harus menjadikan AI untuk mengedukasi masyarakat, meluruskan hoaks, dan menyebarkan informasi positif. Selain untuk kepentingan akademik dan riset, AI juga bisa digunakan untuk membangun kesadaran publik,” ujarnya.
Ia mencontohkan, beberapa waktu terakhir beredar berbagai konten digital hasil rekayasa AI, termasuk video deepfake yang disebarkan secara luas dan memicu keresahan di masyarakat. Karena itu, katanya, peran kalangan akademisi dibutuhkan untuk menyisir informasi yang salah dan membantu menjaga stabilitas sosial. “Banyaknya informasi keliru di media sosial perlu diluruskan. Ini tanggung jawab kita bersama agar Indonesia tetap aman,” kata Wibowo.
Dalam kegiatan yang sama, Wakil Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., memaparkan strategi penulisan karya ilmiah dengan bantuan teknologi AI melalui pendekatan AI for Research (AIfoR). Ia menekankan pentingnya menempatkan AI sebagai mitra berpikir dalam proses penelitian, bukan sebagai pengganti peran peneliti manusia.
“AI harus diposisikan sebagai mitra intelektual. Peneliti tetap menjadi pengendali utama agar karya ilmiah tetap beretika, orisinal, dan bernilai akademik,” ujar Ibda. Ia menjelaskan, kecerdasan buatan dapat membantu peneliti dalam berbagai tahap, mulai dari menentukan tren riset, menulis judul dan abstrak, hingga menganalisis data serta menyusun simpulan.
Pelatihan yang berlangsung hingga tengah hari itu diikuti oleh 195 peserta yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Kegiatan ini juga melibatkan unsur pimpinan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang sebagai panitia penyelenggara.
Berita
Belajar Menulis dengan AI di Temanggung: Peneliti Tetap Jadi Pengendali

Temanggung, Katakampus.com – Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang menggelar Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbantuan Kecerdasan Artifisial di Hotel Indraloka, Temanggung, Sabtu (11/10/2025). Sejak pagi, sekitar 195 peserta yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa memenuhi ruang pelatihan yang berlangsung hingga tengah hari. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., Wakil Rektor I Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, dan H. Wibowo Prasetyo, anggota DPR RI.
Dalam paparannya yang bertema “Tips dan Trik Penulisan Karya Tulis Ilmiah berbantuan Kecerdasan Artifisial”, Dr. Ibda menekankan bahwa teknologi kecerdasan buatan seharusnya dipandang bukan sebagai pengganti manusia, melainkan sebagai mitra intelektual dalam proses berpikir ilmiah. Ia menjelaskan, AI dapat membantu peneliti di berbagai tahap, mulai dari menentukan tren riset, menulis judul dan abstrak, hingga menganalisis data dan menyusun kesimpulan. “AI harus diposisikan sebagai asisten berpikir. Penelitilah yang tetap menjadi pengendali agar karya ilmiah tetap beretika, orisinal, dan bernilai akademik,” ujar Ibda.
Ia juga menekankan pentingnya memilih alat yang tepat untuk mendukung riset berbasis AI. Beberapa platform yang direkomendasikannya antara lain ChatGPT, Scite.ai, Perplexity, Elicit, dan ResearchRabbit. Menurutnya, penggunaan AI dalam penelitian harus berpedoman pada tujuh prinsip utama: memilih alat sesuai tahap riset, memastikan basis data yang kredibel, mengintegrasikannya dengan tools akademik seperti Mendeley dan Zotero, menjaga keamanan data pribadi, menempatkan AI sebagai pendamping berpikir, melakukan verifikasi hasil dengan ahli, serta tetap melakukan revisi dan penilaian manual sebelum publikasi. “AI itu hanya alat bantu. Yang cerdas itu penelitinya, bukan alatnya,” tegasnya.
Sementara itu, H. Wibowo Prasetyo dalam sesi berikutnya menyoroti pentingnya menjaga integritas akademik di tengah maraknya penggunaan AI dalam dunia penelitian dan publikasi ilmiah. Ia menilai, di era yang dipenuhi informasi palsu dan manipulasi digital seperti deepfake, etika penulisan menjadi semakin penting. “Integritas akademik adalah fondasi. Teknologi boleh membantu, tapi moral harus tetap memimpin,” ujarnya.
Dekan FITK UIN Walisongo, Prof. Dr. Fatah Syukur, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para narasumber yang telah berkontribusi dalam pengembangan literasi akademik digital di kalangan sivitas akademika. Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung transformasi digital di lingkungan pendidikan tinggi Islam. “Literasi akademik digital menjadi kunci agar perguruan tinggi Islam tak tertinggal dalam revolusi teknologi,” katanya.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul tujuh pagi hingga siang itu diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta berdiskusi tentang cara memanfaatkan AI secara etis dan efektif dalam penulisan ilmiah. Dari forum ini, tersirat optimisme bahwa pemanfaatan kecerdasan artifisial dapat memperkaya dunia riset tanpa mengikis nilai-nilai keilmuan. Penyelenggara berharap, pelatihan ini mampu melahirkan generasi peneliti yang melek teknologi, berintegritas, dan mampu menghasilkan karya ilmiah berkualitas tinggi—relevan dengan perkembangan zaman namun tetap berpijak pada etika dan tanggung jawab akademik.
Berita
Mahasiswa Magang UPGRIS Ikuti Rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di DPRD

Semarang, Katakampus.com – Sejumlah mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang tengah melaksanakan program magang di DPRD Provinsi Jawa Tengah turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah yang digelar pada tanggal 20–21 Agustus 2025 di lingkungan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Semarang.
Kegiatan peringatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi dengan berbagai acara, mulai dari pameran UMKM, pertunjukan seni budaya daerah, hingga pelayanan publik bagi masyarakat. Para mahasiswa magang aktif berperan dalam membantu kelancaran kegiatan, seperti mendukung persiapan acara, mendampingi tamu undangan, serta melakukan dokumentasi kegiatan yang dilaksanakan oleh DPRD bersama mitra pemerintah daerah.
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah cek kesehatan gratis yang disediakan bagi pengunjung di area stand UMKM. Para mahasiswa magang juga ikut serta dalam layanan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam melihat sinergi antara pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat dalam peringatan hari jadi provinsi.

Mahasiswa magang Universitas PGRI Semarang ikut ambil bagian dalam layanan kesehatan gratis pada peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jateng.
Perwakilan mahasiswa menyampaikan rasa syukur dapat menjadi bagian dari kegiatan besar tersebut. “Kami senang bisa ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah. Selain menambah pengalaman di lingkungan pemerintahan, kami juga belajar tentang pentingnya peran DPRD dalam mendorong partisipasi publik dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap salah satu mahasiswa magang.
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi kehadiran dan kontribusi para mahasiswa magang Universitas PGRI Semarang. Keterlibatan mereka dinilai membantu kelancaran kegiatan sekaligus menjadi sarana pembelajaran praktis bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat peran dan fungsi DPRD dalam pembangunan daerah.
-
Berita8 bulan yang lalu
Pendampingan Strategis Pendaftaran Tanah di Desa Blimbing: Upaya Masyarakat Menuju Kepastian Hukum Pertanahan
-
Berita8 bulan yang lalu
Mahasiswa KKN UPGRIS 29 Gencarkan Urban Farming di Mijen: Tanam Cabai untuk Ketahanan Pangan
-
Berita8 bulan yang lalu
Ekstrakurikuler Muhadhoroh SMP IT Al-Anis Sukoharjo Perkuat Kompetensi Siswa
-
Berita8 bulan yang lalu
Mahasiswa KKN UPGRIS 29 Perindah Lingkungan dengan Penataan Tanaman TOGA
-
Berita8 bulan yang lalu
Mahasiswa KKN UPGRIS Kenalkan Asinan Rambutan sebagai Inovasi Kuliner di Kelurahan Bubakan
-
Berita2 bulan yang lalu
Melek Teknologi Sejak Dini: KKN UMBY Dampingi Anak Singosaren Belajar Bijak Bermain Gadget
-
Berita8 bulan yang lalu
KKN Upgris Kelompok 20 Gelar Pelatihan Coding untuk Kembangkan Critical Thinking Siswa SD di Semarang
-
Berita8 bulan yang lalu
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 15 Edukasi Siswa SD Negeri Kalicari 02 tentang Tiga Dosa Besar Pendidikan