Connect with us

Berita

Sosialisasi ke Sekolah: KKN CERIA (Cerdas, Edukatif, Rajin, Inovatif, Asik)

Published

on

Sragen, katakampus.com – Mahasiswa KKN UNDIP mengelar rangakaian kegiatan yang mencangkup pendidikan, sosial, kesehatan, dan keselamatan bertajuk KKN CERIA (Cerdas, Edukatif, Rajin, Inovatif, dan Asik). Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Kamis,23 Januari 2025 bertempat di seluruh Sekolah Dasar yang berada di Desa Soko.

Sebelum menyelenggarakan kegiatan, mereka melakukan analisis dan survei lapangan untuk mengetahui kondisinya. Setelah itu, mahasiswa dibagi sesuai dengan keilmuannya masing-masing.

Fahrel Fahrezi L, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro mengadakan edukasi tentang empati dan toleransi untuk meningkatkan literasi sosial anak. Ia menyamapaikan materi tentang pentingnya empati dan bersikap toleran kepada sesama teman.

“Melalui program ini, diharapkan anak-anak dapat menerapkan nilai-nilai sosial yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan mereka. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah kecil yang berdampak besar dalam membentuk generasi muda yang memiliki kepedulian sosial tinggi.” Ujar Fahrel.

Setelah itu dilanjutkan oleh Mahasiswa Teknik Geodesi, Lossa Chaniago, mahasiswa Teknik Geosida dengan program Pembuatan dan Sosialisasi Jalur Evakuasi Bencana. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan siswa dan tenaga pendidik dalam menghadapi situasi darurat, khususnya bencana alam.

Dalam kegiatan ini, dilakukan pemasangan tanda arah serta tanda titik kumpul di berbagai area strategis sekolah dan edukasi melalui sosialisasi termasuk simulasi evakuasi, pemahaman mengenai pentingnya jalur evakuasi, serta langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat.

Lossa Chaniago berharap sekolah dapat memiliki sistem evakuasi yang lebih jelas dan efektif, sehingga dapat meminimalkan risiko saat terjadi bencana. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi mahasiswa dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan tanggap bencana.

Kegiatan terakhir di SDN 1 Soko, yaitu Pembuatan Denah Jalur Evakuasi di SDN 1 Desa Soko oleh Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Efina Zanarami. Kegiatan dimulai dengan pembuatan denah jalur evakuasi yang dirancang berdasarkan kondisi lingkungan sekolah. Denah ini dibuat secara jelas dan mudah dipahami, dengan menampilkan titik-titik penting seperti pintu keluar, jalur aman, dan titik kumpul.

Setelah itu, dilakukan proses penempelan di berbagai lokasi strategis sekolah agar dapat diakses dengan mudah oleh seluruh warga sekolah. Selain itu, dilakukan sosialisasi kepada siswa dan guru mengenai cara membaca serta memahami denah evakuasi.

Melalui program ini, diharapkan siswa dan tenaga pendidik di SDN 1 Desa Soko memiliki pemahaman yang lebih baik tentang jalur evakuasi, sehingga dapat bertindak dengan cepat dan tepat dalam situasi darurat. Program ini menjadi langkah kecil namun penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan tanggap bencana.

Selain di SDN 01 Soko, sebuah kegiatan edukasi dan sosialisasi juga diadakan di SDN 02 Soko. Mahasiswa yang bertugas di SD 02 yaitu, Muhammad Rizky Satria dan Muhammad Fawwaz Bani.

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi literasi keuangan dan dilanjutkan materi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Muhammad Rizky Satria selaku pemateri literasi keuangan, menjelaskan bagaimana menabung dapat membantu mereka mencapai tujuan di masa depan serta memberikan ketahanan finansial. Sedangkan Muhammad Fawwaz memberikan edukasi dan praktik memilah sampah.

Kepala Sekolah SDN 02 Soko, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada para Mahasiswa KKN atas edukasi yang telah diberikan kepada siswa. Beliau berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk membentuk generasi yang lebih peduli terhadap keuangan dan lingkungan.

Dengan adanya program edukasi ini, diharapkan para siswa SDN 02 Soko dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam mengelola keuangan untuk menabung maupun menjaga kebersihan lingkungan.

Terdapat 2 program lainnya yang dijalankan oleh KKN Tim 1 Desa Soko yang, salah satunya bertempatkan di Sekolah Dasar Negeri 03 Soko. Program yang pertama adalah program keterkaitan dengan Bahasa Asing yaitu Bahasa Inggris dengan sekitar. Program ini berguna untuk memberikan edukasi kepada siswa/I sekolah dasar terkait materi Bahasa inggris.

Program ini dikemas dengan menarik, yaitu terdapat games tebak-tebakan dengan diberi clue dan diajak menonton film yang berbahasa inggris. Tantangan yang dihadapi ialah membuat anak sejak dini untuk mau memahami sebuah kalimat sederhana Bahasa inggris menjadi sebuah pemahaman. Maka dari itu, program ini dibuat dengan metode pendekatan yang berbeda dengan tingkat dewasa.

Selain belajar Bahasa inggris, terdapat program lain yang dilakukan para mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yaitu program edukasi mengenai pemilihan jajan yang bernama GEMBIRA. GEMBIRA sendiri merupakan kepanjangan dari gerakan memilih jajan yang baik dan aman. Program ini dilakukan untuk memberi pemahaman siswa sekolah dasar tentang pentingnya higienis an suatu jajanan. Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro memberikan arahan tentang bagaimana memilih suatu jajanan yang baik seperti contoh dilihat dari bungkusnya. Setelah selesai materi, para siswa/I sekolah dasar diberikan contoh jajanan yang baik berupa pudding. Harapannya agar para siswa/I lebih berhati – hati dalam memilih jajan dan memperhatikan aspek aspek kesehatan dan higienis an suatu jajanan.

Kemudian mahasiswa KKN juga melakukan sosialisasi di Sekolah Dasar Negeri 4 Soko.Dalam upaya mencegah tindakan perundungan di lingkungan sekolah, SD Negeri Soko 4 mahasiswa KKN Universitas Diponegoro yaitu Sekar Arum D P mengadakan program kerja psikoedukasi bertajuk Fight Bullying. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai dampak negatif perundungan serta menumbuhkan sikap empati dan keberanian dalam bersikap asertif.

Pelaksanaan program ini dilakukan dengan memberikan edukasi kepada siswa melalui berbagai media kreatif, seperti poster dan presentasi PowerPoint. Kegiatan ini terbukti bermanfaat bagi siswa karena dapat membantu mereka memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan suportif, baik di dalam maupun di luar sekolah.Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa semakin sadar akan pentingnya saling mendukung serta berani bertindak jika melihat kasus perundungan terjadi di sekitar mereka

Sesi berikutnya dilanjutkan oleh mahasiswa Rian Indra dari jurusan Teknik Mesin. mengadakan program edukasi bagi siswa SDN 4 Desa Soko. Program ini bertujuan untuk mengenalkan konsep ilmu pengetahuan alam, khususnya mengenai cara kerja panel surya dalam mengubah energi matahari menjadi listrik. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan metode interaktif, yaitu melalui presentasi menggunakan poster serta demonstrasi sederhana.

Selain itu ada hal yang tidak kalah menarik dari materi yang disampaikan oleh mahasiswa KKN yang bernama Galih. Pelaksanakan program edukasi bagi siswa SDN 04 Soko. Program ini bertujuan untuk mengenalkan pentingnya dunia maritim dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatkan kesadaran siswa mengenai peran strategis maritim bagi bangsa. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN memberikan materi edukatif melalui poster kreatif yang menjelaskan keterkaitan dunia maritim dengan berbagai aspek kehidupan. Siswa diperkenalkan dengan konsep dasar kemaritiman, seperti transportasi laut, perikanan, dan perdagangan maritim, serta pentingnya menjaga kelestarian laut.

Seluruh program yang dilaksanakan diikuti secara antusias oleh seluruh siswa di masing-masing sekolahan, terlihat saat sesi diskusi maupun saat praktik.

Melalui kegiatan ini, mahasiswaberharap anak-anak di Desa Soko memiliki pengetahuan dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. (maz)

 

Editor: M. Azis

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Meluruskan Hoaks, Bukan Memperkuatnya

Published

on

By

Temanggung, Katakampus.com — Kecerdasan buatan (AI) seharusnya dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi positif dan meluruskan informasi keliru yang beredar di masyarakat, terutama di media sosial. Pesan itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, H. Wibowo Prasetyo, dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbantuan Kecerdasan Artifisial yang digelar oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang di Hotel Indraloka, Temanggung, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Wibowo, dosen dan mahasiswa memiliki peran penting dalam memastikan teknologi AI digunakan untuk kepentingan yang edukatif dan konstruktif. “Dosen dan mahasiswa harus menjadikan AI untuk mengedukasi masyarakat, meluruskan hoaks, dan menyebarkan informasi positif. Selain untuk kepentingan akademik dan riset, AI juga bisa digunakan untuk membangun kesadaran publik,” ujarnya.

Ia mencontohkan, beberapa waktu terakhir beredar berbagai konten digital hasil rekayasa AI, termasuk video deepfake yang disebarkan secara luas dan memicu keresahan di masyarakat. Karena itu, katanya, peran kalangan akademisi dibutuhkan untuk menyisir informasi yang salah dan membantu menjaga stabilitas sosial. “Banyaknya informasi keliru di media sosial perlu diluruskan. Ini tanggung jawab kita bersama agar Indonesia tetap aman,” kata Wibowo.

Dalam kegiatan yang sama, Wakil Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., memaparkan strategi penulisan karya ilmiah dengan bantuan teknologi AI melalui pendekatan AI for Research (AIfoR). Ia menekankan pentingnya menempatkan AI sebagai mitra berpikir dalam proses penelitian, bukan sebagai pengganti peran peneliti manusia.

“AI harus diposisikan sebagai mitra intelektual. Peneliti tetap menjadi pengendali utama agar karya ilmiah tetap beretika, orisinal, dan bernilai akademik,” ujar Ibda. Ia menjelaskan, kecerdasan buatan dapat membantu peneliti dalam berbagai tahap, mulai dari menentukan tren riset, menulis judul dan abstrak, hingga menganalisis data serta menyusun simpulan.

Pelatihan yang berlangsung hingga tengah hari itu diikuti oleh 195 peserta yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Kegiatan ini juga melibatkan unsur pimpinan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang sebagai panitia penyelenggara.

Continue Reading

Berita

Belajar Menulis dengan AI di Temanggung: Peneliti Tetap Jadi Pengendali

Published

on

By

Temanggung, Katakampus.com – Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang menggelar Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbantuan Kecerdasan Artifisial di Hotel Indraloka, Temanggung, Sabtu (11/10/2025). Sejak pagi, sekitar 195 peserta yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa memenuhi ruang pelatihan yang berlangsung hingga tengah hari. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., Wakil Rektor I Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, dan H. Wibowo Prasetyo, anggota DPR RI.

Dalam paparannya yang bertema “Tips dan Trik Penulisan Karya Tulis Ilmiah berbantuan Kecerdasan Artifisial”, Dr. Ibda menekankan bahwa teknologi kecerdasan buatan seharusnya dipandang bukan sebagai pengganti manusia, melainkan sebagai mitra intelektual dalam proses berpikir ilmiah. Ia menjelaskan, AI dapat membantu peneliti di berbagai tahap, mulai dari menentukan tren riset, menulis judul dan abstrak, hingga menganalisis data dan menyusun kesimpulan. “AI harus diposisikan sebagai asisten berpikir. Penelitilah yang tetap menjadi pengendali agar karya ilmiah tetap beretika, orisinal, dan bernilai akademik,” ujar Ibda.

Ia juga menekankan pentingnya memilih alat yang tepat untuk mendukung riset berbasis AI. Beberapa platform yang direkomendasikannya antara lain ChatGPT, Scite.ai, Perplexity, Elicit, dan ResearchRabbit. Menurutnya, penggunaan AI dalam penelitian harus berpedoman pada tujuh prinsip utama: memilih alat sesuai tahap riset, memastikan basis data yang kredibel, mengintegrasikannya dengan tools akademik seperti Mendeley dan Zotero, menjaga keamanan data pribadi, menempatkan AI sebagai pendamping berpikir, melakukan verifikasi hasil dengan ahli, serta tetap melakukan revisi dan penilaian manual sebelum publikasi. “AI itu hanya alat bantu. Yang cerdas itu penelitinya, bukan alatnya,” tegasnya.

Sementara itu, H. Wibowo Prasetyo dalam sesi berikutnya menyoroti pentingnya menjaga integritas akademik di tengah maraknya penggunaan AI dalam dunia penelitian dan publikasi ilmiah. Ia menilai, di era yang dipenuhi informasi palsu dan manipulasi digital seperti deepfake, etika penulisan menjadi semakin penting. “Integritas akademik adalah fondasi. Teknologi boleh membantu, tapi moral harus tetap memimpin,” ujarnya.

Dekan FITK UIN Walisongo, Prof. Dr. Fatah Syukur, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para narasumber yang telah berkontribusi dalam pengembangan literasi akademik digital di kalangan sivitas akademika. Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung transformasi digital di lingkungan pendidikan tinggi Islam. “Literasi akademik digital menjadi kunci agar perguruan tinggi Islam tak tertinggal dalam revolusi teknologi,” katanya.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul tujuh pagi hingga siang itu diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta berdiskusi tentang cara memanfaatkan AI secara etis dan efektif dalam penulisan ilmiah. Dari forum ini, tersirat optimisme bahwa pemanfaatan kecerdasan artifisial dapat memperkaya dunia riset tanpa mengikis nilai-nilai keilmuan. Penyelenggara berharap, pelatihan ini mampu melahirkan generasi peneliti yang melek teknologi, berintegritas, dan mampu menghasilkan karya ilmiah berkualitas tinggi—relevan dengan perkembangan zaman namun tetap berpijak pada etika dan tanggung jawab akademik.

Continue Reading

Berita

Mahasiswa Magang UPGRIS Ikuti Rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di DPRD

Published

on

By

Semarang, Katakampus.com  –  Sejumlah mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang tengah melaksanakan program magang di DPRD Provinsi Jawa Tengah turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah yang digelar pada tanggal 20–21 Agustus 2025 di lingkungan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

Kegiatan peringatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi dengan berbagai acara, mulai dari pameran UMKM, pertunjukan seni budaya daerah, hingga pelayanan publik bagi masyarakat. Para mahasiswa magang aktif berperan dalam membantu kelancaran kegiatan, seperti mendukung persiapan acara, mendampingi tamu undangan, serta melakukan dokumentasi kegiatan yang dilaksanakan oleh DPRD bersama mitra pemerintah daerah.

Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah cek kesehatan gratis yang disediakan bagi pengunjung di area stand UMKM. Para mahasiswa magang juga ikut serta dalam layanan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam melihat sinergi antara pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat dalam peringatan hari jadi provinsi.

Mahasiswa magang Universitas PGRI Semarang ikut ambil bagian dalam layanan kesehatan gratis pada peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jateng.

Perwakilan mahasiswa menyampaikan rasa syukur dapat menjadi bagian dari kegiatan besar tersebut. “Kami senang bisa ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah. Selain menambah pengalaman di lingkungan pemerintahan, kami juga belajar tentang pentingnya peran DPRD dalam mendorong partisipasi publik dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap salah satu mahasiswa magang.

Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi kehadiran dan kontribusi para mahasiswa magang Universitas PGRI Semarang. Keterlibatan mereka dinilai membantu kelancaran kegiatan sekaligus menjadi sarana pembelajaran praktis bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat peran dan fungsi DPRD dalam pembangunan daerah.

Continue Reading

Trending