Berita
Tanamkan Keterampilan Digital: KKN UPGRIS Kelompok 72 Gelar Pelatihan Coding di SDN 3 Limbangan dan SDN 1 Limbangan Kab. Kendal

Kendal, Katakampus.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kelompok 72 mengadakan pelatihan coding bagi siswa SDN 1 Limbangan setiap hari Kamis dan SDN 3 Limbangan setiap hari Rabu, Kabupaten Kendal.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dunia pemrograman kepada anak-anak sejak dini serta meningkatkan literasi digital di lingkungan sekolah dasar. Pelatihan ini berlangsung selama beberapa hari dan diikuti oleh siswa kelas atas yang memiliki ketertarikan terhadap teknologi dan komputer.
Pelatihan ini dilaksanakan mulai tanggal 16 Februari – 6 Maret 2025 dilaksanakan dengan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan agar siswa lebih mudah memahami dasar-dasar pemrograman.
Mahasiswa KKN perwakilan dari bidang Pendidikan yaitu Nazlia Rietandyah Pramaesti dan Anisa Rizkiandini, membimbing siswa dengan memanfaatkan platform Code.org. Siswa diajak untuk belajar coding dengan cara yang visual dan menarik. Dengan pendekatan ini, siswa dapat membuat animasi, permainan sederhana, dan memahami konsep dasar logika pemrograman tanpa perlu menulis kode yang kompleks.
“Kami sebagai mahasiswa sangat senang memfasilitasi siswa dengan mengadakan pelatihan coding, yang kelak akan berguna bagi siswa dalam mempersiapkan masa depan. Sekolah juga berharap agar pelatihan ini terus diadakan agar semakin banyak anak memiliki keterampilan digital sejak dini.” Ujar Nazlia salah satu koordinator mahasiswa pelatihan coding
Antusiasme siswa dalam mengikuti pelatihan sangat tinggi. Banyak dari mereka yang awalnya belum mengenal konsep coding akhirnya mampu membuat proyek sederhana dengan bimbingan mahasiswa KKN. Mereka juga menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dalam mengeksplorasi berbagai fitur yang tersedia dalam platform yang digunakan.
Dalam pelatihan ini mereka juga melibatkan guru-guru setempat agar mereka dapat melanjutkan pengajaran dasar-dasar coding kepada siswa lainnya di masa depan.
Sekretaris sekolah sekaligus guru kelas 4 SDN 3 Limbangan, Bapak Zaenal Abidin, mengungkapkan pentingnya pelatihan coding di era 5.0. Menurutnya, perkembangan teknologi saat ini menuntut setiap individu untuk memiliki kemampuan digital, termasuk siswa sekolah dasar.
“Di era digital 5.0, keterampilan coding bukan lagi sekadar pelajaran tambahan, tetapi menjadi kebutuhan utama dalam dunia pendidikan. Dengan belajar coding sejak dini, siswa dapat mengembangkan pola pikir logis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Bapak Zaenal.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Sekolah SDN 3 Limbangan, Ibu Sri, juga menegaskan bahwa pelatihan coding dan ilmu komputer memiliki peran penting dalam persiapan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
“Saat ini, ANBK sudah mengharuskan siswa untuk memiliki keterampilan dasar dalam mengoperasikan komputer. Dengan adanya pelatihan coding dan ilmu komputer, siswa tidak hanya siap menghadapi ujian berbasis komputer, tetapi juga memiliki wawasan lebih luas tentang teknologi yang dapat membantu mereka dalam pembelajaran ke depannya,” ujar Ibu Sri.
Tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa, kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa KKN UPGRIS. Mereka belajar bagaimana menyampaikan materi teknologi dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak, serta meningkatkan keterampilan komunikasi dan kepemimpinan mereka.
Di akhir pelatihan, mahasiswa KKN memberikan sertifikat kepada siswa yang telah berpartisipasi sebagai bentuk apresiasi atas semangat mereka dalam belajar coding.
Pihak sekolah mengungkapkan rasa terima kasih atas inisiatif mahasiswa KKN dalam memperkenalkan teknologi kepada para siswa. Mereka berharap program seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang agar semakin banyak anak yang memiliki pemahaman tentang dunia digital sejak dini.
Dengan adanya program pelatihan ini, mahasiswa KKN UPGRIS kelompok 72 berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pengenalan teknologi kepada anak-anak sejak dini. Selian itu, kami berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara terus menerus atau dimasukan dalam kurikulum di sekolahan.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk pengabdian mereka kepada masyarakat, sekaligus membantu sekolah dalam memberikan pengalaman belajar yang lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman.
Berita
Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Meluruskan Hoaks, Bukan Memperkuatnya

Temanggung, Katakampus.com — Kecerdasan buatan (AI) seharusnya dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi positif dan meluruskan informasi keliru yang beredar di masyarakat, terutama di media sosial. Pesan itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, H. Wibowo Prasetyo, dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbantuan Kecerdasan Artifisial yang digelar oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang di Hotel Indraloka, Temanggung, Sabtu (11/10/2025).
Menurut Wibowo, dosen dan mahasiswa memiliki peran penting dalam memastikan teknologi AI digunakan untuk kepentingan yang edukatif dan konstruktif. “Dosen dan mahasiswa harus menjadikan AI untuk mengedukasi masyarakat, meluruskan hoaks, dan menyebarkan informasi positif. Selain untuk kepentingan akademik dan riset, AI juga bisa digunakan untuk membangun kesadaran publik,” ujarnya.
Ia mencontohkan, beberapa waktu terakhir beredar berbagai konten digital hasil rekayasa AI, termasuk video deepfake yang disebarkan secara luas dan memicu keresahan di masyarakat. Karena itu, katanya, peran kalangan akademisi dibutuhkan untuk menyisir informasi yang salah dan membantu menjaga stabilitas sosial. “Banyaknya informasi keliru di media sosial perlu diluruskan. Ini tanggung jawab kita bersama agar Indonesia tetap aman,” kata Wibowo.
Dalam kegiatan yang sama, Wakil Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., memaparkan strategi penulisan karya ilmiah dengan bantuan teknologi AI melalui pendekatan AI for Research (AIfoR). Ia menekankan pentingnya menempatkan AI sebagai mitra berpikir dalam proses penelitian, bukan sebagai pengganti peran peneliti manusia.
“AI harus diposisikan sebagai mitra intelektual. Peneliti tetap menjadi pengendali utama agar karya ilmiah tetap beretika, orisinal, dan bernilai akademik,” ujar Ibda. Ia menjelaskan, kecerdasan buatan dapat membantu peneliti dalam berbagai tahap, mulai dari menentukan tren riset, menulis judul dan abstrak, hingga menganalisis data serta menyusun simpulan.
Pelatihan yang berlangsung hingga tengah hari itu diikuti oleh 195 peserta yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Kegiatan ini juga melibatkan unsur pimpinan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang sebagai panitia penyelenggara.
Berita
Belajar Menulis dengan AI di Temanggung: Peneliti Tetap Jadi Pengendali

Temanggung, Katakampus.com – Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang menggelar Pelatihan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Berbantuan Kecerdasan Artifisial di Hotel Indraloka, Temanggung, Sabtu (11/10/2025). Sejak pagi, sekitar 195 peserta yang terdiri atas dosen, peneliti, dan mahasiswa memenuhi ruang pelatihan yang berlangsung hingga tengah hari. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, Dr. Hamidulloh Ibda, M.Pd., Wakil Rektor I Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung, dan H. Wibowo Prasetyo, anggota DPR RI.
Dalam paparannya yang bertema “Tips dan Trik Penulisan Karya Tulis Ilmiah berbantuan Kecerdasan Artifisial”, Dr. Ibda menekankan bahwa teknologi kecerdasan buatan seharusnya dipandang bukan sebagai pengganti manusia, melainkan sebagai mitra intelektual dalam proses berpikir ilmiah. Ia menjelaskan, AI dapat membantu peneliti di berbagai tahap, mulai dari menentukan tren riset, menulis judul dan abstrak, hingga menganalisis data dan menyusun kesimpulan. “AI harus diposisikan sebagai asisten berpikir. Penelitilah yang tetap menjadi pengendali agar karya ilmiah tetap beretika, orisinal, dan bernilai akademik,” ujar Ibda.
Ia juga menekankan pentingnya memilih alat yang tepat untuk mendukung riset berbasis AI. Beberapa platform yang direkomendasikannya antara lain ChatGPT, Scite.ai, Perplexity, Elicit, dan ResearchRabbit. Menurutnya, penggunaan AI dalam penelitian harus berpedoman pada tujuh prinsip utama: memilih alat sesuai tahap riset, memastikan basis data yang kredibel, mengintegrasikannya dengan tools akademik seperti Mendeley dan Zotero, menjaga keamanan data pribadi, menempatkan AI sebagai pendamping berpikir, melakukan verifikasi hasil dengan ahli, serta tetap melakukan revisi dan penilaian manual sebelum publikasi. “AI itu hanya alat bantu. Yang cerdas itu penelitinya, bukan alatnya,” tegasnya.
Sementara itu, H. Wibowo Prasetyo dalam sesi berikutnya menyoroti pentingnya menjaga integritas akademik di tengah maraknya penggunaan AI dalam dunia penelitian dan publikasi ilmiah. Ia menilai, di era yang dipenuhi informasi palsu dan manipulasi digital seperti deepfake, etika penulisan menjadi semakin penting. “Integritas akademik adalah fondasi. Teknologi boleh membantu, tapi moral harus tetap memimpin,” ujarnya.
Dekan FITK UIN Walisongo, Prof. Dr. Fatah Syukur, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para narasumber yang telah berkontribusi dalam pengembangan literasi akademik digital di kalangan sivitas akademika. Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung transformasi digital di lingkungan pendidikan tinggi Islam. “Literasi akademik digital menjadi kunci agar perguruan tinggi Islam tak tertinggal dalam revolusi teknologi,” katanya.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul tujuh pagi hingga siang itu diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta berdiskusi tentang cara memanfaatkan AI secara etis dan efektif dalam penulisan ilmiah. Dari forum ini, tersirat optimisme bahwa pemanfaatan kecerdasan artifisial dapat memperkaya dunia riset tanpa mengikis nilai-nilai keilmuan. Penyelenggara berharap, pelatihan ini mampu melahirkan generasi peneliti yang melek teknologi, berintegritas, dan mampu menghasilkan karya ilmiah berkualitas tinggi—relevan dengan perkembangan zaman namun tetap berpijak pada etika dan tanggung jawab akademik.
Berita
Mahasiswa Magang UPGRIS Ikuti Rangkaian Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah di DPRD

Semarang, Katakampus.com – Sejumlah mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang tengah melaksanakan program magang di DPRD Provinsi Jawa Tengah turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Tengah yang digelar pada tanggal 20–21 Agustus 2025 di lingkungan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Semarang.
Kegiatan peringatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diisi dengan berbagai acara, mulai dari pameran UMKM, pertunjukan seni budaya daerah, hingga pelayanan publik bagi masyarakat. Para mahasiswa magang aktif berperan dalam membantu kelancaran kegiatan, seperti mendukung persiapan acara, mendampingi tamu undangan, serta melakukan dokumentasi kegiatan yang dilaksanakan oleh DPRD bersama mitra pemerintah daerah.
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah cek kesehatan gratis yang disediakan bagi pengunjung di area stand UMKM. Para mahasiswa magang juga ikut serta dalam layanan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam melihat sinergi antara pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat dalam peringatan hari jadi provinsi.

Mahasiswa magang Universitas PGRI Semarang ikut ambil bagian dalam layanan kesehatan gratis pada peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jateng.
Perwakilan mahasiswa menyampaikan rasa syukur dapat menjadi bagian dari kegiatan besar tersebut. “Kami senang bisa ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Jadi ke-80 Jawa Tengah. Selain menambah pengalaman di lingkungan pemerintahan, kami juga belajar tentang pentingnya peran DPRD dalam mendorong partisipasi publik dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap salah satu mahasiswa magang.
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi kehadiran dan kontribusi para mahasiswa magang Universitas PGRI Semarang. Keterlibatan mereka dinilai membantu kelancaran kegiatan sekaligus menjadi sarana pembelajaran praktis bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat peran dan fungsi DPRD dalam pembangunan daerah.
-
Berita8 bulan yang lalu
Pendampingan Strategis Pendaftaran Tanah di Desa Blimbing: Upaya Masyarakat Menuju Kepastian Hukum Pertanahan
-
Berita8 bulan yang lalu
Mahasiswa KKN UPGRIS 29 Gencarkan Urban Farming di Mijen: Tanam Cabai untuk Ketahanan Pangan
-
Berita8 bulan yang lalu
Ekstrakurikuler Muhadhoroh SMP IT Al-Anis Sukoharjo Perkuat Kompetensi Siswa
-
Berita8 bulan yang lalu
Mahasiswa KKN UPGRIS 29 Perindah Lingkungan dengan Penataan Tanaman TOGA
-
Berita8 bulan yang lalu
Mahasiswa KKN UPGRIS Kenalkan Asinan Rambutan sebagai Inovasi Kuliner di Kelurahan Bubakan
-
Berita2 bulan yang lalu
Melek Teknologi Sejak Dini: KKN UMBY Dampingi Anak Singosaren Belajar Bijak Bermain Gadget
-
Berita8 bulan yang lalu
KKN Upgris Kelompok 20 Gelar Pelatihan Coding untuk Kembangkan Critical Thinking Siswa SD di Semarang
-
Berita8 bulan yang lalu
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 15 Edukasi Siswa SD Negeri Kalicari 02 tentang Tiga Dosa Besar Pendidikan