Berita

Tingkatkan Literasi Anak, Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang Gelar Bimbingan Calistung di Tambakrejo

Published

on

Semarang, Katakampus.com – Dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi anak sejak usia dini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas PGRI Semarang menginisiasi program pengadaan bimbingan belajar membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) bagi anak-anak usia 4 hingga 9 tahun di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, pada Rabu (29/01/2025). Program ini merupakan bagian dari kontribusi nyata mahasiswa dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan dasar di masyarakat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di lokasi, ditemukan masih ada anak kelas 5 sekolah dasar (SD) yang belum bisa membaca.

Program bimbingan Calistung ini diikuti oleh sembilan anak dengan rentang usia antara 3 hingga 11 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu secara berkala selama masa KKN dengan metode pembelajaran yang menarik dan interaktif. Anak-anak diajak belajar dengan pendekatan yang menyenangkan, seperti penggunaan kartu huruf dan angka, permainan edukatif, serta lagu-lagu yang membantu mereka menghafal dengan lebih mudah.

Setiap pertemuan, anak-anak dibagi ke dalam kelompok kecil berdasarkan usia dan tingkat pemahaman mereka. Pendekatan individual juga diberikan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan lebih besar dalam belajar. Selain itu, mahasiswa KKN membuat modul dan bahan ajar sederhana yang bisa dipahami anak-anak saat bimbingan belajar Calistung, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih efektif.

Sejak dimulainya program ini, terlihat peningkatan antusiasme anak-anak dalam belajar. Beberapa dari mereka yang sebelumnya belum mengenal angka dan huruf kini mulai memahami dengan baik. Selain itu, orang tua juga semakin sadar akan pentingnya pendidikan usia dini dan mulai melibatkan diri lebih aktif dalam proses belajar anak-anak mereka.

Diharapkan, program ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek selama KKN berlangsung, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk terus mendukung pendidikan anak sejak usia dini. Dengan adanya perhatian lebih terhadap Calistung, generasi mendatang dapat tumbuh menjadi individu yang lebih siap menghadapi tantangan akademik dan kehidupan. Sebagai mahasiswa, program ini menjadi bukti bahwa peran akademisi dalam pembangunan masyarakat tidak hanya terbatas pada teori di ruang kelas, tetapi juga harus diwujudkan dalam aksi nyata yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version