Berita

Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dengan Maggot, Karang Taruna Desa Ngrapah Jadi Pelopor Lingkungan Bersih

Published

on

Kab. Semarang, Katakampus.com – Sampah organik menjadi permasalahan utama di banyak desa, termasuk di Desa Ngrapah. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, bau tidak sedap, serta menjadi sumber penyakit. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan metode pengolahan yang efektif dan ramah lingkungan. Salah satu solusi inovatif yang dapat diterapkan adalah pengolahan sampah organik menggunakan maggot atau larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF).

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Karang Taruna Desa Ngrapah mengadakan sosialisasi pengolahan sampah organik menggunakan maggot Pada Minggu, 23 Febuari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pemuda desa agar dapat berperan aktif dalam mengelola sampah secara bijak.

Sosialisasi ini memiliki beberapa tujuan utama, antara lain meningkatkan kesadaran lingkungan dengan membangun kepedulian generasi muda terhadap pentingnya pengelolaan sampah organik. Selain itu, kegiatan ini mengenalkan metode pengolahan dengan maggot, memberikan pemahaman tentang manfaat serta cara kerja maggot dalam menguraikan sampah organik. Sosialisasi ini juga bertujuan untuk mendorong pemanfaatan sampah agar memiliki nilai ekonomi, misalnya dengan menjadikan maggot sebagai pakan ternak berkualitas tinggi dan pupuk organik. Tak hanya itu, metode ini juga diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kegiatan sosialisasi diawali dengan pemaparan mengenai dampak negatif sampah organik yang tidak terkelola dengan baik. Selanjutnya, peserta diperkenalkan dengan lalat tentara hitam (BSF) serta manfaatnya dalam pengolahan sampah. Setelah sesi teori, dilakukan demonstrasi budidaya maggot, di mana peserta mempraktikkan cara menyiapkan media, menyebarkan telur maggot, serta proses panen maggot dan residu organik. Acara ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi dan tanya jawab, sehingga peserta dapat memahami lebih dalam metode ini. Sebagai bagian dari praktik nyata, dilakukan simulasi pengelolaan sampah di rumah tangga untuk memberikan contoh bagaimana masyarakat dapat menerapkan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi Karang Taruna dan masyarakat Desa Ngrapah. Karang Taruna berperan sebagai pelopor dalam pengelolaan sampah berbasis maggot, sehingga menciptakan generasi pemuda yang peduli lingkungan. Selain itu, metode ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, karena maggot dapat dijual sebagai pakan ternak atau digunakan sebagai pupuk organik. Yang terpenting, pengurangan limbah organik akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali.

Sosialisasi pengolahan sampah organik menggunakan maggot ini menjadi langkah nyata dalam membangun desa yang lebih bersih, sehat, dan berdaya secara ekonomi. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh, pemuda desa dapat berperan sebagai agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta menciptakan solusi berkelanjutan bagi pengelolaan sampah di Desa Ngrapah.(*)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version