Berita
Mahasiswa KKN UNDIP Mengisiasi Edukasi Bank Sampah Untuk Mewujudkan SDGs Goals 12 (Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan) di Desa Soko
Sragen, katakampus.com, Mahasiswa Tim 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2025, menginisiasi program edukasi tentang pentingnya bank sampah di Desa Soko, Kabupaten Grobogan. Program yang diinisiasi Fahrel Fahrezi Lufini merupakan bagian dari proyek monodisiplinnya yang awalnya direncanakan sebagai inisiasi bank sampah.
Akan tetapi, setelah melakukan wawancara dengan Kepala Dusun Modro, Dasiman, pada 31 Januari 2025. Fahrel menyadari bahwa wacana bank sampah di desa tersebut pernah ada tetapi tidak berkelanjutan akibat kurangnya pemahaman masyarakat.
“Warga desa sebenarnya sudah pernah mendengar tentang bank sampah, tetapi mereka belum paham betul bagaimana cara kerjanya dan apa manfaatnya bagi lingkungan dan ekonomi. Akhirnya, program itu mandek,” ujar Dasiman
Merespons hal tersebut, Fahrel memutuskan untuk mengubah fokus program dari inisiasi bank sampah menjadi edukasi. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bank sampah serta menghubungkannya dengan SDGs nomor 12, yaitu Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif warga Desa Soko dalam mengelola sampah secara berkelanjutan.
Pada 3 Februari 2025, Fahrel dan tim resmi meluncurkan program edukasi tersebut. Kegiatan ini meliputi sosialisasi tentang konsep bank sampah, manfaat ekonomi dan lingkungannya, serta bagaimana bank sampah dapat mendukung pencapaian SDGs. Dengan melibatkan perangkat desa dan tokoh masyarakat untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh warga.
“Kami ingin masyarakat memahami bahwa bank sampah bukan sekadar tempat menabung sampah, tetapi juga solusi untuk mengurangi limbah dan menciptakan ekonomi sirkular,” jelas Fahrel saat memaparkan materi sosialisasi.
“Kami berharap ini bukan akhir, tapi awal dari perubahan besar di Desa Soko. Semoga bank sampah bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga di sini,” tutup Fahrel optimistis.
Melalui program edukasi ini, diharapkan dapat membangun fondasi yang kuat bagi pengelolaan sampah berkelanjutan di Desa Soko. Ke depannya, diharapkan warga desa dapat menginisiasi kembali bank sampah dengan pemahaman yang lebih baik dan komitmen yang lebih kuat. Program ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menciptakan solusi inovatif untuk masalah lingkungan sekaligus mendukung pencapaian SDGs.
Penulis: Fahrel Fahrezi Lufini
Editor: M. Azis