Berita

Pendampingan UMKM Tahu Bakso Oleh Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 32

Published

on

Semarang, Katakampus.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 32 Universitas PGRI Semarang beri pendampingan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tahu bakso di Kelurahan Sumurrejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk lokal melalui inovasi, strategi pemasaran, dan pengelolaan usaha yang lebih efektif.

Tahu bakso merupakan salah satu kuliner khas yang banyak diminati masyarakat. Di Sumurrejo, usaha tahu bakso menjadi sumber penghasilan bagi beberapa warga. Namun, mereka terlihat mengalami tantangan dalam pemasaran yang belum bisa masif dan meluas serta pengelolaan keuangan yang belum optimal. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UPGRIS berinisiatif memberikan pendampingan kepada pelaku usaha agar dapat meningkatkan kualitas dan pemasaran produk mereka.

Para mahasiswa membantu pelaku usaha dalam mendesain ulang logo, kemasan, serta strategi branding agar produk tahu bakso lebih menarik di pasaran. Dengan kemasan yang lebih profesional, diharapkan daya tarik konsumen semakin meningkat.

Selain itu, mahasiswa KKN memberikan edukasi terkait pemanfaatan media sosial dan e-commerce sebagai sarana pemasaran yang lebih luas. Pelaku UMKM diajarkan cara membuat konten promosi yang menarik, menggunakan platform seperti Instagram, Facebook, dan marketplace online untuk meningkatkan penjualan.

Program pendampingan ini dilakukan secara rutin mendapat sambutan positif dari para pelaku UMKM di Sumurrejo. Salah satu pengusaha tahu bakso, Ibu Komsiah mengungkapkan bahwa pendampingan dari mahasiswa KKN sangat membantu dalam meningkatkan kualitas dan pemasaran produknya.

“Sebelumnya kami hanya mengandalkan penjualan langsung di rumah dan pelanggan tetap. Setelah mendapatkan pelatihan ini, kami mulai mencoba menjual secara online dan alhamdulillah peminatnya bertambah,” Ungkapnya

Mahasiswa KKN, Fransiska Listianingsih juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat mahasiswa dan pelaku UMKM dalam menjalankan program ini.

“Melihat semangat peserta pada kegiatan ini, Kami berharap program ini bisa memberikan dampak jangka panjang dan usaha tahu bakso di Sumurrejo semakin berkembang.” Ujarnya.

Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang berharap pendampingan ini tidak hanya berhenti di satu periode KKN, tetapi dapat terus berkelanjutan dengan adanya kerja sama antara kampus, pemerintah daerah, dan para pelaku UMKM. Dengan inovasi dan strategi yang tepat, usaha tahu bakso di Sumurrejo diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas dan menjadi ikon kuliner lokal yang semakin dikenal.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version