Berita
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 72 Sosialisasikan Pembuatan Kompos Cair Bersama Remaja Desa Limbangan
Kendal, Katakampus.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kelompok 72 mengadakan sosialisasi mengenai pembuatan kompos cair bersama para pemuda di posko KKN Desa Limbangan. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 8 maret 2025 diikuti oleh pemuda desa yang tertarik untuk belajar cara mengolah limbah organik menjadi kompos cair yang ramah lingkungan.
Dalam sosialisasi ini, Dandi Firanto salah satu mahasiswa KKN menjelaskan secara rinci tentang manfaat kompos cair bagi pertanian.
“Kompos cair dapat menjadi alternatif pupuk alami yang lebih ekonomis dibandingkan pupuk kimia, yang harganya semakin mahal. Selain itu, penggunaan kompos cair juga lebih ramah lingkungan karena tidak merusak kesuburan tanah dalam jangka panjang. “Ujar Dandi Firanto
Mahasiswa KKN juga membahas dampak negatif limbah organik yang tidak terkelola dengan baik, seperti pencemaran lingkungan dan bau tidak sedap.
Peserta yang hadir tidak hanya diberikan edukasi sekedar teori saja, tetapi juga langsung diajak mempraktekan cara pembuatan kompos cair. Mahasiswa menunjukkan bahan-bahan yang dibutuhkan, seperti sisa sayuran, gula, bekatul, dan larutan EM4 sebagai agen fermentasi.
Dalam sesi praktik mahasiswa memberi tambahan penjelasan tentang cara merawat kompos cair agar tetap berkualitas, seperti mengaduknya secara berkala dan memastikan tidak ada bahan non-organik yang tercampur.
Antusiasme para pemuda Desa Limbangan dalam mengikuti sosialisasi ini sangat tinggi. Banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan mengenai manfaat dan cara penerapan kompos cair di kebun mereka. Salah satu peserta, Sulis, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru tentang cara mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk yang dapat digunakan untuk pertanian.
“Kami jadi lebih paham bagaimana cara membuat pupuk sendiri, yang tentunya lebih hemat dan ramah lingkungan. Semoga ilmu ini bisa diterapkan dan bermanfaat bagi pertanian di desa kami,” ujarnya.
Adam, salah satu pemuda Desa Limbangan, juga menyampaikan pendapatnya mengenai kegiatan ini. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya sosialisasi pembuatan kompos cair karena selama ini banyak pemuda yang belum memahami cara memanfaatkan limbah organik dengan baik.
“Saya sangat senang bisa ikut kegiatan ini. Awalnya, saya tidak tahu bahwa sampah organik bisa diolah menjadi pupuk cair yang berguna. Dengan adanya sosialisasi ini, saya dan teman-teman jadi lebih tertarik untuk mencoba membuatnya sendiri. Jika diterapkan secara luas, ini bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan membantu petani di desa,” katanya.
Setelah kegiatan sosialisasi selesai, mahasiswa KKN UPGRIS mengajak para pemuda desa untuk terus mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh. Mereka juga berencana untuk membuat program lanjutan, seperti pendampingan dalam pembuatan kompos cair secara mandiri serta pengaplikasiannya di lahan pertanian desa.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para pemuda Desa Limbangan semakin sadar akan pentingnya pengelolaan limbah organik dan mampu menciptakan inovasi dalam bidang pertanian yang lebih ramah lingkungan.