Berita
Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Penyuluhan Mengenai Bahaya Radiasi Hp Kepada Ibu-Ibu Posyandu Desa Blimbing
Klaten, katakampus.com – Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro, mengadakan penyuluhan mengenai bahaya radiasi ponsel bagi kesehatan di Posyandu Desa Blimbing. Kegiatan yang diinisiasi oleh Natashia Astuti bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ibu-ibu tentang dampak penggunaan ponsel yang berlebihan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil. (1/2/2025)
Dalam pemaparannya, Natashia menjelaskan bahwa ponsel memancarkan gelombang elektromagnetik yang dapat mempengaruhi kesehatan jika digunakan dalam waktu lama dan dalam jarak yang terlalu dekat dengan tubuh. Dalam penyuluhannya, Natashia menegaskan bahwa ponsel mengeluarkan radiasi non-ionisasi, yang meskipun tidak sekuat radiasi pengion seperti sinar-X, tetap dapat mempengaruhi tubuh manusia. Beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat paparan radiasi ponsel antara lain gangguan tidur, peningkatan suhu jaringan tubuh, gangguan konsentrasi, serta risiko jangka panjang yang masih diteliti lebih lanjut, seperti kemungkinan peningkatan risiko kanker. Ia juga mengingatkan bahwa anak-anak dan ibu hamil lebih rentan terhadap efek radiasi ini.
Selain itu, Natashia memberikan perhatian untuk mengurangi paparan radiasi, seperti menggunakan earphone saat menelepon, menghindari penggunaan ponsel saat sinyal lemah, serta tidak menyimpan ponsel di dekat kepala saat tidur.
Untuk mengurangi dampak negatif radiasi ponsel, Natashia memberikan beberapa tips sederhana namun efektif. Beberapa langkah yang bisa diterapkan sehari-hari antara lain:
- Menggunakan earphone atau mode speaker saat menelepon agar ponsel tidak terlalu dekat dengan kepala.
- Menghindari penggunaan ponsel dalam waktu lama, terutama saat sinyal lemah, karena ponsel akan bekerja lebih keras dan memancarkan lebih banyak radiasi.
- Tidak menyimpan ponsel di bawah bantal atau di saku celana, karena dapat meningkatkan paparan radiasi ke tubuh.
- Mengaktifkan mode pesawat saat tidur, terutama jika ponsel diletakkan di dekat kepala.
- Membatasi waktu penggunaan gadget pada anak-anak, serta lebih sering mengajak mereka melakukan aktivitas lain yang tidak melibatkan layar ponsel.
Ia juga menekankan pentingnya membatasi waktu penggunaan ponsel pada anak-anak agar tidak berdampak negatif pada perkembangan mereka.
Antusiasme peserta dalam penyuluhan ini terlihat saat sesi akhir yaitu, diskusi dan pembagian leaflet. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta saat diskusi. Beberapa ibu mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait kebiasaan anak-anak yang terlalu sering bermain ponsel dan bertanya bagaimana cara mengurangi ketergantungan mereka pada gadget. Natashia menyarankan agar orang tua menerapkan aturan ketat dalam penggunaan ponsel, seperti menetapkan waktu khusus untuk bermain gadget dan mengajak anak-anak lebih sering berinteraksi dengan lingkungan sekitar melalui permainan tradisional atau aktivitas di luar ruangan. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya menggunakan ponsel dengan bijak demi menjaga kesehatan jangka panjang.
Kegiatan ini memperoleh respon baik dari peserta karena dengan adanya kegiatan ini mereka memperoleh pengetahuan baru. “Kami jadi lebih paham bahwa penggunaan ponsel harus bijak, terutama untuk anak-anak. Terima kasih atas ilmunya.” ujar salah satu peserta.
Natashia berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat lebih sadar akan penggunaan ponsel yang aman dan sehat.
Penulis: Natashia Astuti
Editor: M. Azis