Berita
Mahasiswa KKN Arsitektur Universitas Diponegoro Rancang Ruang Rapat & Kesenian untuk Balai Desa Karangnongko
Klaten, katakampus.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi S1 Arsitektur Universitas Diponegoro, Keisha Nauly, menghadirkan inovasi desain ruang rapat dan kesenian untuk Balai Desa Karangnongko. Dengan pendekatan yang mengutamakan fleksibilitas, fungsionalitas, serta estetika, desain ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pertemuan resmi hingga pertunjukan seni.
Salah satu fitur utama dalam desain ini adalah sistem interior pemasangan banner yang tidak merusak dinding. Solusi yang ditawarkan adalah penggunaan plat besi di atas blok kayu sebagai media pemasangan dengan magnet, sehingga banner dapat dipasang dan dilepas dengan mudah tanpa meninggalkan bekas. Selain itu, disediakan batang kayu sepanjang 6 cm dengan diameter 1 cm untuk mengikat banner yang memiliki lubang di sudutnya, memberikan fleksibilitas dalam berbagai jenis pemasangan.
Ruang penyimpanan alat kesenian dirancang dengan sistem partisi geser yang dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan. Saat ada pertunjukan, partisi dapat dibuka untuk menciptakan ruang yang lebih luas dan dinamis. Sebaliknya, ketika tidak digunakan, partisi dapat ditutup untuk penyimpanan dan menjaga kerapihan dan efisiensi ruang.
Pencahayaan juga menjadi aspek penting dalam desain ini. Titik lampu ditempatkan secara strategis untuk menciptakan suasana yang nyaman sekaligus memenuhi kebutuhan pencahayaan yang optimal. Tidak hanya itu, layout tempat duduk telah dirancang dengan memperhitungkan ergonomi dan ruang gerak manusia, memastikan kenyamanan dan kemudahan dalam berbagai acara.
Untuk mendukung kegiatan presentasi dan pertunjukan, layar tancap infokus dipasang dengan sudut kemiringan tertentu agar dapat terlihat jelas dari berbagai sudut ruangan. Ini memungkinkan semua peserta mendapatkan pengalaman visual yang optimal tanpa hambatan pandangan.
Desain ini tidak hanya mengutamakan fungsi dan estetika, tetapi juga memperhitungkan keberlanjutan dan efisiensi dalam penggunaan material. Penggunaan material yang mudah didapat dan memiliki ketahanan tinggi menjadi salah satu faktor utama dalam perancangan ini. Selain itu, integrasi elemen ramah lingkungan seperti pencahayaan alami dan ventilasi yang baik turut dioptimalkan untuk menciptakan ruang yang lebih nyaman dan hemat energi.
Pada tanggal 10 Februari 2025 Keisha Nauly melakukan presentasi yang dihadiri perangkat desa setempat dan memperoleh respon baik.
Dengan hadirnya desain ini, diharapkan Balai Desa Karangnongko dapat menjadi ruang yang lebih fungsional, nyaman, dan mendukung berbagai aktivitas masyarakat dengan maksimal.
“Kami berharap inovasi ini dapat memberikan dampak positif serta menjadi inspirasi bagi desain ruang komunitas lainnya. Proyek ini menjadi bukti nyata bagaimana mahasiswa arsitektur dapat berkontribusi dalam membangun fasilitas yang lebih baik bagi masyarakat melalui desain yang inovatif dan berkelanjutan.” Ujar Keisha Nauly
Penulis: Keisha Nauly
Editor: M. Azis