Berita

Cegah Stunting: Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 16 di Pedurungan Lor Mengadakan Pelatihan Pembuatan Nugget Daun Kelor sebagai PMT Anak

Published

on

Semarang, Katakampus.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kelompok 16 mengadakan pelatihan pembuatan nugget daun kelor sebagai upaya pencegahan stunting bagi anak-anak. Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Pedurungan Lor dan melibatkan ibu-ibu PKK serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bergizi bagi anak-anak, terutama dalam masa pertumbuhan. Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang serius di Indonesia, termasuk di Semarang. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pemanfaatan daun kelor, yang dikenal kaya akan nutrisi seperti protein, zat besi, dan vitamin A, dalam bentuk makanan yang menarik dan mudah dikonsumsi oleh anak-anak.

Dalam pelatihan ini, mahasiswa KKN memberikan pemaparan mengenai manfaat daun kelor, serta demonstrasi langsung cara mengolahnya menjadi nugget yang lezat dan bergizi. Proses pembuatan nugget daun kelor melibatkan bahan-bahan seperti daun kelor segar, ayam giling, tepung roti, telur, serta bumbu dapur sederhana.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warga dan kelurahan, yang berharap adanya pelatihan serupa di masa mendatang.  Salah satu peserta pelatihan, Ibu Jimmy, wakil ketua PKK kelurahan, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini.

“Saya baru tahu kalau daun kelor bisa diolah menjadi nugget. Ini bisa jadi solusi bagi anak-anak yang susah makan sayur,” ujarnya.

Mereka berharap inovasi makanan berbasis daun kelor ini dapat diterapkan secara luas di rumah tangga serta diolah menjadi produk bernilai jual bagi pelaku UMKM.

Sie Kesehatan kelompok KKN 16, Bayu Rahmad Nugroho, menyampaikan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya penurunan angka stunting di Pedurungan Lor. “Kami ingin memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dengan mengenalkan makanan sehat yang mudah dibuat dan memiliki manfaat besar bagi tumbuh kembang anak,” katanya.

Dengan adanya sinergi antara mahasiswa, ibu-ibu PKK, dan UMKM, diharapkan inovasi makanan sehat ini dapat terus dikembangkan demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas stunting.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version